Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran untuk Orang Tua agar Anak Terhindar dari Omicron

Reporter

image-gnews
Siswa sekolah dasar  saat mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri Anyelir 1 Kota Depok, 27 Desember 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk anak ini diberikan kepada anak dengan umur antara 6 hingga 11 tahun. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Siswa sekolah dasar saat mengikuti vaksinasi Covid-19 di SD Negeri Anyelir 1 Kota Depok, 27 Desember 2021. Vaksinasi Covid-19 untuk anak ini diberikan kepada anak dengan umur antara 6 hingga 11 tahun. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua bisa mengambil sejumlah langkah demi menjaga anak-anak agar tak terkena COVID-19, termasuk varian Omicron. Apalagi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dimulai di sejumlah daerah.

Dr. Allison Messina, kepala penyakit menular di Johns Hopkins All Children's Hospital di St. Petersburg, Florida, dan Dr. Sarah Ash Combs, dari Children's National Hospital di Washington DC memberikan lima tips.

Jadikan Omicron hal serius
Kondisi COVID-19 parah, termasuk varian Omicron, jarang terjadi di antara anak-anak. Tetapi, para ahli kesehatan mengatakan orang muda tidak kebal dari virus atau penyakit parah dan kematian.

"Saya pribadi telah melihat banyak anak yang sebelumnya sehat terkena COVID-19. Saya pikir, sebagai orang tua, Anda ingin melakukan apapun sebisanya untuk mencegah anak dalam situasi itu," kata Combs, seperti dikutip dari ABC News.

Dengan hadirnya Omicron, para ahli kesehatan mengatakan peningkatan jumlah kasus dan rawat inap di antara anak-anak bukan karena varian menyerang mereka tetapi lebih mungkin karena fakta sebagian besar anak di bawah usia 18 tahun masih belum divaksin. Di sisi lain, Messina khawatir para peneliti belum tahu apakah Omicron itu sendiri menyebabkan gejala yang lebih ringan atau apakah bisa lebih ringan karena sudah vaksinasi COVID-19.

"Yang saya khawatirkan, anak-anak relatif belum vaksinasi. Anak-anak pada umumnya tidak memiliki kekebalan dasar seperti yang dimiliki orang dewasa," ujarnya.

Baik Messina maupun Ash Combs sependapat, hal pertama yang dapat dilakukan orang tua untuk melindungi anak-anak dari COVID-19 yakni memberikan vaksin dan memastikan orang dewasa yang berinteraksi juga divaksin, termasuk suntikan booster.

Tetap bermasker di tempat umum
Seiring penyebaran Omicron dan kasus COVID-19 terus meningkat, Messina dan Combs mengatakan semua orang harus pakai masker saat berada di tempat umum, terutama dalam ruangan seperti toko kelontong.

"Saya akan memberi tahu orang tua, kembali ke tindakan sebelumnya yang biasa dilakukan, seperti pakai masker, " kata Combs.

Dia menganjurkan anak-anak juga tetap mengenakan masker ke sekolah, baik yang sudah divaksin maupun belum karena memberikan perlindungan multilevel. Selain itu, mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan menjaga jarak juga penting dilakukan.

Jika ragu, asumsikan COVID-19
Banyak gejala Omicron, termasuk sakit tenggorokan, pilek, demam dan batuk, yang sangat mirip dengan flu dan pilek biasa. Akibatnya, satu-satunya cara untuk benar-benar mendiagnosis anak adalah dengan melakukan tes COVID-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Agar benar-benar aman, melakukan tes adalah kuncinya," tutur Combs.

Jika orang tua tidak yakin apakah anak menderita COVID-19 atau pilek, Combs mengatakan untuk menganggap itu COVID-19 dan mengikuti protokol kesehatan, misalnya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) terkait isolasi.

Kurangi pertemuan besar dengan keluarga lain
Jika keluarga berkumpul dengan orang-orang di luar rumah tangga Anda, perlindungan terbaik yakni memastikan semua orang yang berhubungan dengan keluarga telah divaksinasi. Messina mengatakan keluarga juga harus mempertimbangkan untuk mengurangi kegiatan sosial. Dia menyarankan Anda bersikaplah sedikit lebih berhati-hati.

"Di saat seperti ini, dengan hadirnya Omicron, ketika kita melihat begitu banyak kasus sekarang dan mungkin benar-benar belum mencapai puncaknya, inilah saatnya untuk lebih memperhatikan dan membatasi waktu pertemuan besar, setidaknya sampai jumlah kasus mulai menurun," imbaunya.

Kemudian, apakah orang tua memutuskan untuk membiarkan anak pergi bermain atau berkumpul dengan teman juga dapat bergantung pada usia mereka. Combs mencatat anak-anak yang berusia lebih tua dan sudah divaksinasi dapat memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk bersama. Seperti banyak hal yang terjadi selama pandemi, Combs mengatakan keadaan dapat berubah dan orang tua harus menyesuaikannya.

"Setiap situasi akan berubah, jadi nilai kembali hari demi hari, minggu demi minggu," jelasnya.

Jaga kebersihan tetapi jangan terlalu stres
Sejak awal pandemi COVID-19, banyak orang membersihkan semua yang berhubungan dengan anak-anak. Tetapi, para ahli mengatakan sekarang setelah tahu lebih banyak tentang virus, orang tua tidak perlu sampai mengelami stres.

"Kami tahu COVID-19 tidak ditularkan dengan sangat baik oleh apa yang kami sebut benda mati yang disentuh. Saya rasa tidak perlu panik seperti yang kita lakukan pada awal-awal terhadap bahan makanan dan surat-surat," tutur Combs.

Para ahli kesehatan mengatakan selalu menjadi ide baik untuk mengajari anak-anak menjaga kebersihan tangan, termasuk sering mencuci tangan setidaknya selama 20 detik. Menurut Combs, salah satu kelompok usia yang harus diperhatikan orang tua yakni balita dan bayi yang mungkin memasukkan mainan ke dalam mulut. Inilah sebabnya dia merekomendasikan untuk lebih berhati-hati dengan pertemuan anak-anak pada usia itu.

Baca juga: Kaitan Omicron dan Keparahan Penyakit Menurut Pakar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

14 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

18 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

19 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual