Ketahui Bahaya Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 14 Januari 2022 20:55 WIB

Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Antibiotik diketahui dapat mengobati penyakit akibat infeksi bakteri dan telah menyelamatkan banyak nyawa. Namun, konsumsi antibiotik ketika tidak dibutuhkan dan penggunaan yang tidak tepat dapat berbahaya.

Menurut Centers for Disease Control (CDC), mengonsumsi antibiotik saat tidak dibutuhkan tidak akan membantu pasien untuk sembuh. Justru menimbulkan efek samping yang membahayakan dan meningkatkan jumlah infeksi bakteri yang menjadi resistensi terhadap obat antibakteri atau kekebalan terhadap antibiotik.

Selain itu konsumsi antibiotik akan berbahaya ketika seseorang diresepkan antibiotik yang salah, dosis antibiotik yang salah, atau antibiotik untuk jangka waktu yang salah. Maka perlu dibicarakan dengan dokter tentang pengobatan terbaik untuk penyakit.

Perlu diketahui, antibiotik digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi bakteri pada manusia dan hewan dengan membunuh bakteri atau mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

Antibiotik hanya mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri, seperti radang tenggorokan dan infeksi saluran kemih. Namun, tidak semua penyakit yang disebabkan bakteri membutuhkan antibiotik seperti infeksi sinus dan beberapa infeksi telinga.

Advertising
Advertising

Karena penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa antibiotik. Hindarkan penggunaan antibiotik yang disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek dan flu.

Dilansir dari healthline, banyak orang Amerika menimbun antibiotik dan menyimpannya untuk hari hujan atau memesannya secara online untuk menghindari biaya perjalanan ke dokter.

Sementara itu, berbagai penelitian lain menemukan orang yang menyimpan antibiotik untuk penggunaan di masa depan berkisar antara 14-48 persen.

Ketua Departemen Asisten Dokter dan Asisten Profesor di Seton Hall University di New Jersey, Christopher Hanifin, menyebutkan antibiotik dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti reaksi alergi yang serius dan bahkan infeksi lainnya karena antibiotik dapat membunuh populasi bakteri menguntungkan di dalam tubuh.

Dikutip dari Mayoclinic, sekitar 2 juta infeksi dari bakteri resisten antibiotik terjadi di Amerika Serikat setiap tahun dan mengakibatkan 23.000 kematian.

Konsekuensi lain dari infeksi yang resistan antibiotik di antaranya penyakit jadi lebih serius, pemulihan lebih lama, dan perawatan lebih mahal.

Penggunaan antibiotik rawat jalan yang berlebihan adalah masalah khusus. Terlalu banyak antibiotik yang diresepkan dan disalahgunakan dapat mengancam kegunaan antibiotik.

Berdasarkan kutipan dari Rady Children Hospital San Diago, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan masalah lain. Seperti diare karena kurangnya bakteri baik yang membantu mencerna makanan dengan baik.

Ini karena antibiotik membunuh banyak bakteri berbeda, yang memungkinkan bakteri baik ikut terbunuh. Dalam beberapa kasus, bakteri jahat seperti Clostridium difficile dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi.

WILDA HASANAH

Baca juga: Jangan Sembarang Minum Antibiotik, Ini Bahayanya

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

7 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

8 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

10 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

20 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

22 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

27 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya