Gangguan Mental Tak Hanya Ditandai Marah dan Sedih
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 27 Januari 2022 22:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan mental merupakan kondisi di mana gangguan kesehatan yang mempengaruhi pola pikir atau isi pikiran, perasaan, perilaku atau kombinasi, di antaranya yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tidak semua kesedihan, kemarahan, kecemasan, atau kebingungan adalah gangguan mental.
Spesialis Kejiwaan Santi Yuliani menjelaskan misalnya saat marah karena tersinggung terhadap suatu kondisi tapi Anda bisa mengendalikan amarah dan mampu mendiskusikan masalah itu, ini bukan gangguan.
"Tapi, apabila kemudian marah menjadi-jadi, berubah menjadi mengamuk dan kamu menjadi tidak punya kontrol terhadap marahmu, itu baru bisa dikategorikan dalam gangguan mental," jelas Santi, melansir dari akun Instagramnya.
Selain marah, Santi juga mencontohkan saat sedih. Menurutnya, masih wajar dan manusiawi bila menangis dan sedih saat mengalami suatu tragedi atau berada dalam kondisi yang menyedihkan. Namun, apabila kemudian sedih berkepanjangan, lebih dari dua minggu dan tidak ada kemajuan atau bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, itu bisa dicurigai mengarah ke gangguan mental.
"Saat merasakan gejala-gejala yang kurang nyaman pada pola pikiran atau isi pikiran, perilaku, atau perasaan, jangan cocok-cocokkan di internet. Semua pasti akan cocok untuk diagnosis apapun," terangnya.
Daripada mendiagnosis diri sendiri, Santi menyarankan untuk melakukan evaluasi mental ke dokter untuk memastikan apakah mengalami gangguan atau tidak.
"Dengan datang ke dokter, kamu akan mendapatkan informasi lengkap samlak ke tatalaksananya juga. Mencari bantuan adalah salah satu bentuk self care," jelasnya.
Baca juga: Tanda Hubungan Penuh Kecemasan