Kondisi BOR Covid-19, Pelaksanaan Telemedisin, dan Infeksi pada Tenaga Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 12 Februari 2022 08:45 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 terus bertambah sejak akhir Januari 2022. Dari 12.422 kasus baru pada 30 Januari 2022 hingga sepekan kemudian menjadi 36.057 kasus baru pada Minggu, 6 Februari 2022. Dan Kamis, 10 Februari 2022, kasus baru Covid-19 sebanyak 40.618 kejadian.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengatakan, meski kasus Covid-19 terus bertambah, Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit hingga Kamis sore, 10 Februari 2022 hanya naik 1,7 persen. "Persentase BOR 28 persen dari sebelumnya 26,3 persen," kata Abdul Kadir dalam keterangan tertulis.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Covid-19 varian Omicron menular lebih cepat ketimbang varian Delta dan gejala infeksi Omicron yang muncul tidak seberat gejala pada varian Delta. "Sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron tanpa gejala dan bergejala ringan," kata Siti Nadia. "Kita dapat melihat angka keterisian tempat tidur dan isolasi COVID-19 di rumah sakit masih terkendali dibandingkan tahun lalu."

Bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan maupun tanpa gejala, Siti Nadia menyarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah. Pasien isolasi mandiri di rumah bisa memanfaatkan layanan telemedisin atau melapor ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan oleh petugas kesehatan.

Mengenai paket obat untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri, Abdul Kadir menjelaskan, saat ini sudah 95 persen mendapatkan obat dalam tempo 1x24 jam. "Kami berusaha mempercepat pengadaan dan pengantaran obat," katanya.

Advertising
Advertising

Abdul Kadir menambahkan, pemerintah juga memperkuat tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kondisi terberat. Kementerian Kesehatan segera membuka rekrutmen relawan sebagai cadangan tenaga kesehatan. Selain itu, pemerintah juga memantau kondisi tenaga kesehatan agar selalu prima dalam bekerja.

"Positivity rate tenaga kesehatan saat ini di bawah 10 persen," kata Abdul Kadir. Belum ada tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 varian Omicron. "Mereka sudah mendapatkan vaksinasi booster. Kalaupun terinfeksi, gejalanya ringan atau tanpa gejala."

Bagi masyarakat, Abdul Kadir berpesan agar tidak perlu terlalu khawatir, meski tetap waspada karena infeksi Omicron berpotensi bahaya bagi kelompok tertentu. Yakni, orang lanjut usia atau lansia, anak-anak, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta, dan mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.

Baca juga:
PPKM Level 3, Perbandingan Kasus Covid-19 dan BOR Jawa Bali Saat Omicron - Delta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya