Bunuh Diri Tak Hanya Tersebab Masalah Tunggal

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 18 Februari 2022 07:56 WIB

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bunuh diri merupakan fenomena yang terjadi di berbagai negara di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya tiap tahun ada 703 ribu kasus percobaan bunuh diri. Kasus bunuh diri merupakan tragedi yang mempengaruhi keluarga, karena memiliki efek jangka panjang untuk orang-orang yang ditinggalkan.

Menurut catatan WHO, bunuh diri merupakan penyebab kematian keempat pada 2019. Adapun 77 persen kasus bunuh terjadi di berbagai negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kasus bunuh diri negara berpenghasilan tinggi saat mengalami tekanan hidup, di antaranya putusnya hubungan sosial dan penyakit kronis yang tak sembuh. Bunuh diri juga dipengaruhi pengalaman masa lalu seperti kekerasan, pelecehan, diskriminasi.

Sudah sejak lama kasus bunuh diri menjadi fokus penelitian para ilmuwan. Sosiolog Prancis Emile Durkheim dalam bukunya Le Suicide: Étude de Sociologie (1897) membagi empat tipe bunuh diri yang merujuk dua aspek sosial. Pertama integrasi sosial tentang kemampuan individu untuk terikat dalam tatanan masyarakat. Kedua, regulasi moral berupa aturan atau norma yang mengatur kehidupan individu.

Empat tipe bunuh diri menurut Emile Durkheim:

  • Bunuh diri egoistis
Advertising
Advertising

Santi Marliana dalam laporan ilmiahnya di Universitas Indonesia berjudul Bunuh Diri sebagai Pilihan Sadar Individu: Analisa Kritis Filosofis Terhadap Konsep Bunuh Diri Emile Durkheim menjelaskan, bunuh diri egoistis terjadi karena hubungan integrasi antara kelompok sosial (masyaraka) dengan individu manusia.

Bunuh diri egoistis terjadi akibat tingkat integrasi sosial rendah atau menurunnya pembauran yang terjadi dalam suatu masyarakat. Bunuh diri egoistis terkait peran emosi dan perasaan. Setiap manusia hidup dalam masyarakat dan bergantung pada orang lain. Ketika manusia bersikap egois dan tidak ada hubungan dekat dengan lingkungannya, maka akan muncul perasaan kesendirian, sehingga merasa depresi.

  • Bunuh diri altruistik

Bunuh diri altruistik kebalikan dari egoistis. Bunuh diri altruistik terjadi karena hubungan individu manusia dengan masyarakat sangat dekat. Itu terjadi ketika seseorang memiliki tanggung jawab yang lebih pada kelompok masyarakat. Seseorang akan memiliki pandangan, bahwa dirinya pantas melakukan apa pun, bahkan bunuh diri demi masyarakat (orang lain). Manusia yang bunuh diri altruistik menganggap kematian adalah pembebasan.

  • Bunuh diri anomi

Bunuh diri anomi terjadi ketika adanya regulasi yang melemah atau tidak adanya aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat. Bunuh diri anomi muncul karena ketakstabilan sosial akibat kerusakan pedoman dan nilai.

Bunuh diri anomik terjadi seseorang berada dalam situasi norma lama yang sudah tidak berlaku. Sedangkan norma baru belum dikembangkan, sehingga tak ada pegangan hidup. Gangguan ini berpotensi membuat individu merasa tidak puas karena lemahnya kontrol yang tak pernah puas terhadap kesenangan.

  • Bunuh diri fatalis

Alfan Biroli dalam artikelnya berjudul Bunuh Diri dalam Perspektif Sosiologi yang dimuat jurnal Simulacra menjelaskan, bunuh diri fatalis terjadi ketika seseorang terlalu diatur atau dikekang.

Durkheim menggambarkan seseorang yang melakukan bunuh diri fatalis karena menganggap masa depannya telah tertutup atau terkekang oleh disiplin yang menindas. Seseorang yang melakukan bunuh diri fatalis memandang hidupnya tak bisa berubah. Bunuh diri fatalis sebagai upaya menghindari kehidupan yang penuh penderitaan.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Model Novi Amelia Bunuh Diri di Apartemen Kalibata, Polisi: Lompat dari Lantai 8

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

2 hari lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

3 hari lalu

Tim SAR Belum Temukan Pria yang Loncat dari Jembatan Barelang Batam, Sempat Telepon Pacar

Pria itu diduga melompat setelah meminjam handphone seorang pengunjung Jembatan Barelang. Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

4 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

6 hari lalu

Kasus Kematian Brigadir RAT, Beda Pernyataan Polda Sulawesi Utara dan Si Pengusaha Tambang

Kematian Brigadir RAT masih menyisakan misteri. Untuk apa ia di Jakarta, padahal tugasnya di Manado? Kenapa beda keterangan Polda Sulut dan pengusaha?

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

7 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

7 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya