Deteksi Kanker Rektum, 6 Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 5 Maret 2022 07:07 WIB

Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker rektum merupakan penyakit di mana sel-sel kanker berkembang di daedrah rektum atau usus besar. Ini umum ditandai dengan diare, sembelit, darah di fases, pendarahal rektal, perubahan mendadak dalam siklus buang air besar, kelelahan, kelemahan, sakit perut, maupun penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Mengutip Cleveland Clinic di alamat clevelandclinic.org, kanker rektum atau lebih dikenal sebagai kanker usus besar terjadi ketika adanya sel kanker berkembang di rektum atau ruang yang terletak di antara usus besar dan anus. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, meskipun lebih banyak diderita oleh wanita.

Dalam kasus umum, kanker rektum lebih sering diderita mereka yang berusia di atas 50 tahun, namun tidak menutup kemungkinan remaja pun bisa kena penyakit ini.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Kanker Rektrum?

Kembali mengutip Cleveland Clinic, penyebab pasti terjadinya kanker rektum atau kanker usus besar belum diketahui. Tetapi beberapa faktor risikonya termasuk:

1. Usia: risiko kanker rektum meningkat saat seseorang berada di usia rata-rata 63 tahun.

Advertising
Advertising

2. Jenis kelamin: di mana pria lebih sedikit ditemukan mengalami kanker rektum dibandingkan wanita.

3. Ras: secara statistik, orang kulit hitam lebih mungkin mengembangkan kanker rektrum. Meski alasan ini belum sepenuhnya dapat dipahami.

4. Riwayat keluarga: seseorang dengan riwayat keluarga mengalami kanker rektum lebih berpotensi mengalami penyakit serupa.

5. Penyakit dan kondisi tertentu: termasuk penyakit radang usus seperti crohn dan kolitis ulserativa.

6. Merokok: penelitian menemukan bahwa mereka yang merokok lebih mungkin mengalami kematian akibat kanker rektum dibanding mereka yang tidak merokok.

7. Makan daging olahan: orang dengan kebiasaan memakan daging olahan dan daging merah lebih tinggi risiko terkena kanker rektum.

8. Obesitas: mereka yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan lebih berpotensi mengalami kanker rektum dibanding mereka yang berat badannya ideal.

Sebagai langkah pencegahan dini, sudah selayaknya menjauhi beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang terkena kanker rektum.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Cegah Kanker Usus Besar dengan Makan ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

21 menit lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

5 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

10 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

14 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

19 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

19 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

22 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

25 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

25 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya