Menguak Varian Deltacron: Sebatas Mutasi Varian Delta dan Omicron atau...

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 15 Maret 2022 23:22 WIB

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini, varian baru dari virus Covid-19 telah ditemukan yakni varian Deltacron. Menyusul adanya varian Delta dan Omicron, varian itu merupakan gabungan keduanya.

Dilansir dari Medical News Today, varian terbaru ini ditemukan pada awal Januari 2022 oleh profesor biologi dari University of Cyprus, Siprus.

Gisaid, komunitas global yang terdiri dari ilmuwan, mengatakan varian tersebut telah diidentifikasi di beberapa wilayah Prancis dan sudah beredar sejak awal tahun. “Genom dengan profil serupa juga telah diidentifikasi di Denmark dan Belanda,” kata Gisaid sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Selain negara-negara di atas, laporan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga mendeteksi adanya Deltacron di Amerika Serikat dan Inggris. Para ahli juga menekankan bahwa varian ini bukan hal baru dan bisa jadi juga bukan kombinasi yang pertama atau yang terakhir.

Begitu juga dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang membenarkan adanya varian baru ini. WHO menjelaskan bahwa meskipun merupakan gabungan Delta dan Omicron, belum tentu varian ini lebih berbahaya. Namun, tidak bisa dikatakan juga bahwa varian ini tidak lebih berbahaya. Masyakarat tetap diimbau untuk berhati-hati dan tidak meremehkan Covid-19.

Dilansir dari Healthline, seorang ahli penyakit dalam bernama Nesochi Okeke-Igbokwe, menyarankan masyarakat agar tidak terlalu panik terkait adanya varian Deltacron.

“Data saat ini terlalu terbatas untuk membuat penilaian ini,” ujarnya. Ditambahkannya lagi, tidak ada data yang menunjukkan bahwa varian Deltacron itu dapat menyebar lebih mudah daripada pendahulunya atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. Kendati demikian, sekali lagi, Covid-19 tidak boleh diremehkan, varian apapun itu.

Advertising
Advertising

VIOLA NADA HAFILDA
Baca juga:
China Lockdown 30 Juta Orang karena Lonjakan Kasus COVID-19

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

21 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

25 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

26 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

27 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

29 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

44 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

44 hari lalu

Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.

Baca Selengkapnya