3 Cara Mengatasi Kecanduan Nikotin

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 18 Maret 2022 05:45 WIB

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara

TEMPO.CO, Jakarta -Nikotin banyak dikenal sebagai senyawa yang terkandung dalam rokok. Senyawa ini sangat adiktif sehingga banyak orang kesulitan untuk berhenti merokok.

Ketika dikonsumsi dalam dosis yang besar, nikotin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi kecanduan senyawa tersebut. Apa saja yang bisa dilakukan?

Gejala Kecanduan Nikotin

Ketika kadar nikotin turun, orang yang kecanduan merokok mungkin akan merasa gelisah. Efek akut nikotin biasanya hilang dalam beberapa menit sehingga orang yang kecanduan akan mengonsumsi rokok sepanjang hari demi mempertahankan efeknya.

Pecandu nikotin yang berusaha berhenti merokok dapat mengalami beberapa gejala fisik dan prikologis, seperti sembelit, sakit perut, batuk, keinginan untuk merokok, mulut kering, kelelahan, hingga sakit kepala.

Selain itu, gejala lain yang dapat muncul termasuk sulit berkonsentrasi, insomnia, mudah tersinggung, sakit tenggorokan, sakit lidah dan/atau gusi, serta sesak di dada.

Advertising
Advertising

Cara Mengatasi Kecanduan Nikotin

Berikut adalah 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan nikotin :

  1. Terapi

Salah satu pengobatan yang efektif untuk membantu seseorang agar berhenti merokok adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Selama sesei CBT, seorang terapis akan membantu pasien memahami pemicu penggunaan nikotin dan mengajarkan mekanisme koping yang sehat.

Wawancara motivasi merupakan teknik terapi lain dimana seorang konselor akan membantu pasien lebih termotivasi untuk berhenti merokok.

Dalam sesi mindfullness, seorang konselor akan mengajari cara melepaskan hasrat akan nikotin. Latihan ini dapat membantu menoleransi keinginan dan pemicu untuk merokok.

  1. Obat-Obatan

Dokter dapat merekomendasikan obat untuk berhenti merokok seperti Chantix (varenicline) atau Zyban (bupropion). Chantix bekerja dengan mengurangi rasa senang yang didapat ketika menggunakan nikotin. Sementara Zyban juga bisa membantu mengurangi kecanduan nikotin.

Meski demikian, kedua obat tersebut memiliki beberapa efek samping, seperti sakit kepala, mual, perubahan suasana hati, sulit tidur, dan kejang.

Di samping pemberian obat, dokter juga mungkin merekomendasikan terapi penggantian nikotin (NRT) untuk membantu mengurangi hasrat atau gajala kecanduan nikotin.

  1. Perubahan gaya hidup

Meminta dukungan keluarga atau teman terdekat agar berhenti kecanduan nikotin dapat meningkatkan peluang untuk sukses. Jika memiliki keluarga atau teman yang mengonsumsi nikotin, mintalah agar mereka tidak mengonsumsinya di dekat Anda.

Cobalah membuat daftar kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengindari keinginan merokok, seperti pergi ke bioskop atau ke museum. Cari tahu pemicu penggunaan nikotin dan buatlah rencana untuk menghindarinya.

Itulah tiga tips untuk mengatasi kecanduan nikotin. Perubahan tidak bisa terjadi secara instan, sehingga cara-cara tersebut harus dilakukan dengan ketekunan.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Anda Ingin Berhenti Merokok? Coba Konsumsi 2 Obat Ini

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

16 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

19 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

22 hari lalu

Kecanduan Pornografi Meningkat sejak Pandemi, Begini Kata Pakar

Kecanduan pornografi meningkat di masa pandemi Covid-19 bahkan anak yang masih kecil pun sudah terpapar.

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

23 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

23 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

32 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

34 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya