Memahami Penyebab dan Macam Kanker Hati

Reporter

Antara

Selasa, 22 Maret 2022 10:13 WIB

ilustrasi kanker hati (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker hati disebabkan oleh berbagai faktor, bukan hanya minum alkohol berlebihan. Bisa jadi penyebabnya akumulasi penumpukan lemak di hati yang berhubungan erat dengan obesitas dan diabetes.

Kanker hati dibagi menjadi dua macam, yaitu kanker hati primer dan metastasis. Kanker hati primer terjadi dari sel-sel hati yang normal berubah menjadi sel-sel abnormal sementara kanker hati metastatis berasal dari penyebaran kanker dari organ lain, seperti usus besar, paru-paru, atau payudara. Kanker hati primer yang terbanyak adalah hepatocellular carcinoma (HCC).

Data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020 mencatat kanker hati merupakan salah satu dari empat penyebab kematian akibat kanker paling banyak di Indonesia. Mayoritas penderita kanker hati primer di dunia memiliki penyakit hati kronis seperti sirosis hati, yaitu terbentuknya jaringan parut akibat penyakit kronis.

Hendra Nurjadin, SpPD, KGEH, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi Mayapada Hospital Tangerang, menjelaskan sirosis hati tidak hanya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Pada banyak kasus, sirosis disebabkan penyakit hati yang tidak berhubungan dengan alkohol atau disebut Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH), yaitu terjadinya penumpukan lemak di hati yang berhubungan dengan obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes.

"Infeksi hepatitis B dan C yang banyak terjadi di Indonesia juga merupakan penyebab banyaknya sirosis hati yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kasus kanker hati, di mana sebenarnya hepatitis B ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan hepatitis C dapat dengan mudah diobati, cukup hanya tiga bulan saja dengan obat-obatan antivirus yg baru," kata Hendra.

Advertising
Advertising

Pentingya deteksi dini
Seperti kasus kanker lainnya, terdiagnosis sejak dini adalah kunci utama penanganan kanker hati. Pilihan terapi kanker hati bergantung pada stadium. Semakin kecil ukuran tumor dan semakin rendah stadium kanker serta fungsi hati dan kondisi kesehatan yang baik, maka kanker hati dapat dioperasi.

Di Indonesia, banyak pasien terlambat berobat kanker hati karena selain tidak melakukan pemeriksaan medis secara berkala, pasien juga sering datang terlambat karena menduga hanya sakit maag dan mengobatinya hanya dengan pengobatan maag.

"Setelah penyakit menjadi berat dan keluhan menjadi semakin nyata, seperti nyeri pada perut, perut membesar, mudah memar dan perdarahan, kulit dan mata menguning, serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, barulah pasien datang. Padahal pasien datang dalam kondisi sudah stadium lanjut," kata Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

Senada dengan Abdul, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH dari Mayapada Hospital Kuningan mengatakan deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan hepatitis, pemeriksaan rutin USG hati, serta pemeriksaan darah fungsi hati, termasuk penanda tumor Alfa Feto Protein (AFP).

"Dan bagi yang sudah menderita hepatitis B dan C serta memiliki fungsi hati yang abnormal, penting menjalani pemantauan rutin minimal enam bulan sekali," imbaunya.

Baca juga: Cegah Kerusakan Liver, Hindari Kebiasaan Berikut

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya