4 Mitos Keguguran, Jangan Langsung Percaya

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 26 Maret 2022 11:53 WIB

Ilustrasi keguguran. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Keguguran atau lahir mati selama kehamilan masih banyak terjadi di seluruh dunia. Ketika bayi meninggal saat dalam kandungan atau dilahirkan, banyak wanita masih tidak mendapatkan perawatan yang layak dan bermartabat. Dalam kebanyakan situasi, keguguran tidak dapat dihindari.

Keguguran terjadi ketika kehamilan berakhir sebelum waktunya dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Ketika sampai pada penyebab umum keguguran, sulit untuk memisahkan fakta dari mitos. Selain itu, wanita yang kehilangan bayi lebih awal sering dibombardir dengan informasi yang tidak berguna dan menyesatkan. Melansir dari Pink Villa, berikut mitos keguguran yang paling umum dan abadi.

Keguguran tidak sama dengan kehilangan anak
Segera setelah ibu atau ayah mengetahui calon anak telah dikandung, mereka mulai terikat dengannya, entah hamil pertama kali dan mengharapkan anak memenuhi kegembiraan dan harapan untuk masa depan. Mungkin mengerikan kehilangan visi tentang masa depan dan hubungan dengan calon anak yang sedang berkembang. Mereka yang dekat dengan Anda mungkin tidak memahami rasa sakit Anda, terutama jika kematian terjadi di awal kehamilan.

Stres bisa menyebabkan keguguran
Untuk melindungi calon anak yang belum lahir, beberapa wanita hamil menghindari pemakaman dan situasi traumatis. Namun, penyebab stres sehari-hari, seperti lalu lintas dalam perjalanan ke tempat kerja, pertengkaran dengan suami, atau tagihan tak terduga tidak akan membahayakan janin. Namun, stres jangka panjang, seperti hidup dalam kondisi buruk atau berada dalam hubungan yang kasar, dapat mengganggu kesehatan dan meningkatkan peluang keguguran.

Keguguran dapat dicegah
Risiko keguguran tidak berkaitan dengan hubungan seks, berolahraga, atau konsumsi makanan yang salah. Karena kelainan genetik, janin secara spontan akan menggugurkan kandungan dalam banyak kasus. Jika janin memiliki kelainan kromosom, gaya hidup sehat akan membuat Anda dan bayi tetap sehat tetapi tidak akan mencegah keguguran. Merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, di sisi lain, dapat meningkatkan peluang keguguran.

Advertising
Advertising

Kontrol kelahiran sebelumnya dapat menyebabkan keguguran
Menurut penelitian, tidak ada peningkatan risiko keguguran atau cacat lahir yang signifikan jika terjadi kegagalan kontrasepsi yang mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan atau jika Anda baru saja berhenti menggunakan kontrasepsi. Selain itu, wanita yang telah menggunakan kontrasepsi untuk waktu yang lama harus diyakinkan bahwa ovulasi tidak akan tertunda dan ia tidak akan mengalami peningkatan risiko keguguran.

Baca juga: Kaitan Alat Kontrasepsi dan Mitos soal Anak

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

22 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

2 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

4 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

7 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya