Tidak Disarankan Vaksinasi Booster Saat Mudik Lebaran, Ini Sebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 16 April 2022 09:52 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendorong masyarakat yang hendak mudik lebaran agar mendapatkan vaksinasi booster lebih dulu. Jika belum mendapatkan vaksin booster, maka harus memenuhi syarat perjalanan, yakni menunjukkan tes Covid-19, baik PCR maupun swab antigen, dengan hasil negatif.

Untuk memudahkan pemudik mendapatkan vaksinasi, Kementerian kesehatan menyiapkan posko layanan vaksinasi booster di jalur mudik. Hanya saja, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemberian vaksinasi pada pos mudik itu merupakan upaya terakhir.

"Kami mengimbau masyarakat tetap melakukan vaksinasi booster sebelum mudik supaya perlindungan imunitas sudah ada saat melakukan mudik," kata Siti Nadia di Jakarta. "Jangan memaksakan vaksinasi booster pada saat mudik untuk menghindari keramaian di tempat vaksinasi."

Siti Nadia mengingatkan agar pemudik tidak menunda vaksinasi booster supaya saat mudik lebaran sudah terbentuk antibodi dalam tubuh. Untuk diketahu, antibodi mulai terbentuk pada satu sampai dua minggu setelah vaksinasi booster. Karena itu, lebih baik mendapatkan vaksinasi booster jauh hari sebelum mudik atau sesuai jadwal.

Kementerian Kesehatan berkoodinasi dengan Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri mengenai jumlah dan penempatan posko mudik dengan layanan vaksinasi booster. Kementerian Kesehatan menyiapkan sumber daya manusia, yakni vaksinator dan pengelolaan rantai dingin vaksinnya.

Advertising
Advertising

Jumlah vaksin yang tersedia di posko mudik juga berbeda-beda. Siti Nadia mengatakan, pos mudik yang besar menyediakan hingga 1.000 dosis vaksin booster, sedangkan posko mudik yang kecil sekitar 150 sampai 300 dosis. Petugas juga menyiagakan ambulans untuk berjaga apabila terdapat kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI.

"Kalau ada kasus KIPI membutuhkan perawatan serius, maka akan dibawa ke rumah sakit. Namun jika KIPI-nya ringan, cukup minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol," kata Siti Nadia.

Baca juga:
Bisakah Penyuntikan Vaksin Booster Dipercepat?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

4 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

2 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

12 hari lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

16 hari lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

19 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

20 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya