Cancer FactFinder, Situs Penangkal Misinformasi seputar Kanker

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 6 Mei 2022 18:54 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini para peneliti dari Harvard T. H. Chan School of Public Health dan Center for Cancer Equity and Engagement resmi meluncurkan situs Cancer FactFinder. Dibuatnya situs tersebut bertujuan untuk memerangi informasi keliru tentang penyakit kanker.

Direktur Zhu Family Center for Global Center Prevention, Timothy Rebbeck, mengungkapkan di era digital ini sedang terjadi banjir informasi yang cenderung menyesatkan tentang penyebab kanker. Karena itu, masyarakat perlu basis informasi akurat agar mampu memverifikasi setiap informasi yang beredar.

“Banyak orang ketakutan akan informasi tentang kanker yang tidak berdasarkan sains. Adanya situs Cancer FactFinder ini untuk memberdayakan orang agar membuat pilihan yang lebih baik,” kata Rebbeck dikutip Tempo dari The Harvard Crimson pada Jumat, 6 Mei 2022.

Melansir laman resmi cancerfactfinder.org, pengguna dapat belajar tentang kemungkinan faktor risiko kanker, misalnya, menggunakan fungsi pencarian yang tersedia. Nantinya, kemungkinan hasil pencarian akan mengarah ke enam kategori utama.

Enam kategori itu antara lain produk konsumen, diet dan nutrisi, gaya hidup, paparan dan prosedur medis, paparan pekerjaan dan lingkungan, dan paparan lainnya. Jika hasil pencarian menunjukkan beberapa di antara kategori tersebut berwarna hijau, artinya pasti benar.

Advertising
Advertising

Sementara kategori yang berwarna merah menunjukkan hasil informasi yang yang salah. Pun ada warna abu-abu, berarti situs Cancer FactFinder masih ragu-ragu. Untuk setiap topik, situs ini juga menyajikan klaim umum, temuan ilmiah yang relevan, dan metode pengurangan risiko.

Menurut Rebbeck, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan situs Cancer FactFinder, khususnya dalam hal pengumpulan dan verifikasi data serta penambahan anggota tim. “Untuk saat ini, tim kami memiliki sekitar 70 orang. Kami akan terus memperbaharuinya dan menambahkan lebih banyak dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dalam rangka menjangkau khalayak yang lebih luas, Rebbeck akan menggandeng sejumlah pihak yang beririsan. Selain para akademisi, organisasi pemerintah, pusat perawatan kesehatan, hingga berbagai komunitas akan dilibatkan sebagai sumber informasi. Harapannya, kata dia, misi untuk menangkal misinformasi seputar kanker itu bisa diatasi.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Tak Hanya Kemoterapi, Inilah Ragam Alternatif Pengobatan Kanker

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

13 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya