Apa Saja Informasi yang Perlu Diketahui Setelah Muncul Kasus Hepatitis Akut

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 12 Mei 2022 10:45 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia kian bermunculan. Pada Rabu, 11 Mei 2022, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan temuan hepatitis akut di ibu kota sebanyak 21 kasus. Sehari sebelumnya atau pada Selasa, 10 Mei 2022, Kementerian Kesehatan menyampaikan temuan 15 kasus suspek hepatitis akut.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada berbagai informasi penting yang perlu diketahui setelah pemerintah menyampaikan temuan kasus hepatitis akut tersebut. "Akan lebih baik kalau ada penjelasan apakah temuan kasus itu termasuk klasifikasi WHO "probable", "epi-linked", atau masih "pending"," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.

Selain itu, menurut Tjandra Yoga Aditama, perlu disebutkan bagaimana hasil pemeriksaan terhadap virus Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis E, pada seluruh temuan kasus. "Lebih baik lagi kalau dari temuan kasus itu disampaikan juga informasi hasil laboratorium virus lain, seperti Sars-COV-2, Adenovirus, Epstein Barr, atau mungkin juga toksin, ada tidaknya autoimun, dan sebagainya," ucapnya.

Tjandra Yoga menyarankan segera melakukan penyelidikan epidemiologis mendalam. Tujuan penyelidikan ini, menurut dia, mengidentifikasi pola penularan, baik antar-kasus maupun dengan lingkungan, dan lainnya. Dengan begitu, metode pencegahan dan penanganan dapat lebih spesifik dan efektif.

Mengenai kemungkinan penyakit hepatitis akut ini menjadi pandemi, sebagaimana Covid-19 pada 2020, Tjandra Yoga mengatakan masih sulit untuk menentukannya sekarang. Dia melanjutkan, setidaknya ada dua penjelasan umum mengenai bagaimana suatu penyakit berstatus pandemi:

  • Tentang kemgkinan penyakit apapun menjadi pandemi, maka harus melalui proses sebagai Public Health Emergency of International Concern atau PHEIC. Setelah itu, lihat lagi perkembangannya. "Kalau penyakit tersebut terus meluas, maka baru akan disebut pandemi," katanya.

  • Berdasarkan pengalaman pandemi Covid-19, pertama kali dilaporkan WHO pada 5 Januari 2020 kemudian dinyatakan PHEIC pada 31 Januari 2020. Lalu WHO menetapkan status pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020.
Advertising
Advertising

Baca juga:
Ketahui Jalur Penularan Hepatitis Akut dan Pencegahannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

21 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

30 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

33 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

37 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

38 hari lalu

Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

58 hari lalu

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.

Baca Selengkapnya