Berlebihan Mengonsumsi Probiotik Rentan Menimbulkan Efek Buruk

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 17 Mei 2022 11:49 WIB

Ilustrasi yoghurt beku (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mikroorganisme bakteri baik probiotik bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Probiotik berguna melawan bakteri jahat untuk keseimbangan dalam tubuh. Mengutip Cleveland Clinic, probiotik merupakan kombinasi mikrobakteri yang bertahan dalam usus setelah dikonsumsi.

Probiotik salah satu manfaatnya bisa untuk mengurangi risiko diare, jika dikonsumsi sewajarnya. Tapi jika berlebihan bisa menimbulkan efek yang buruk.

Jika berlebihan probiotik

  1. Ketaknyamanan pencernaan

Mengutip Healthline, reaksi paling sering jika kebanyakan konsumsi suplemen bakteri probiotik mengakibatkan ketaknyamanan pencernaan, termasuk perut kembung dan gas. Terlalu sering mengonsumsi suplemen probiotik berbasis ragi biasanya mengakibatkan sembelit dan peningkatan rasa haus. Sebaiknya mulai mengonsumsi suplemen dosis rendah untuk mencegah efek buruk.

  1. Sakit kepala

Beberapa makanan mengandung probiotik , seperti yoghurt, asinan kubis dan kimci mengandung senyawa amina biogenik. Zat ini terbentuk ketika makanan yang mengandung protein menua atau difermentasi bakteri.

Amina yang biasa ditemukan dalam makanan probiotik termasuk histamin, tyramine, tryptamine dan phenylethylamine. Keempatnya merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan atau menurunkan aliran darah dan menyebabkan sakit kepala untuk orang yang sensitif terhadap zat itu.

  1. Meningkatkan kadar histamin
Advertising
Advertising

Beberapa strain bakteri yang digunakan dalam suplemen probiotik menghasilkan histamin dalam saluran pencernaan manusia. Histamin merupakan molekul yang biasanya diproduksi oleh sistem kekebalan.

Ketika kadar histamin meningkat, pembuluh darah melebar untuk membawa lebih banyak darah ke bagian yang rentan. Pembuluh darah juga menjadi mudah ditembus partikel sehingga sel kekebalan akan masuk ke jaringan yang relevan untuk melawan pathogen. Proses rentan menimbulkan kemerahan dan pembengkakan juga memicu gejala alergi seperti gatal, mata berair, pilek atau kesulitan bernapas.

  1. Reaksi alergi

Suplemen probiotik mengandung alergen, laktosa atau serat prebiotik yang menyebabkan reaksi merugikan untuk sebagian orang.

  1. Risiko infeksi

Orang yang sistem kekebalan tubuhnya dalam kateter vena, pascaoperasi, pankreatitis akut atau rawat inap yang berkepanjangan harus menghindari penggunaan probiotik. Sebab, dikhawatirkan akan memicu infeksi.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Probiotik Tak Cuma untuk Pencernaan, Ada Probiotik buat Kebersihan Rumah Tangga

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

7 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

10 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

21 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

22 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya