Risiko Komplikasi Kista Ovarium, Ketahui 2 Metode Pengobatannya

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Juni 2022 14:14 WIB

Ilustrasi penderita kista. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kista ovarium merupakan kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Meski kebanyakan kasus tidak menimbulkan gejala, kista ovarium dapat menyebabkan nyeri panggul, nyeri tumpul atau tajam di perut bagian bawah, rasa penuh atau berat di perut, dan kembung.

Sebut NHS UK di laman nhs.uk, kista ovarium lebih umum menimbulkan gejala apabila terjadi pecah ruptur (kista pecah), kista berukuran besar, dan keberadaan kista menghalangi suplai darah ke ovarium. Dalam kasus ini, penderita dapat mengalami: nyeri panggul parah secara tiba-tiba, sakit saat berhubungan seks, kesulitan mengosongkan usus, sering ingin buang air kecil, menstruasi tidak teratur, kembung atau perut buncit, merasa sangat kenyang meski makan sedikit, dan sulit hamil.

Komplikasi Kista Ovarium

Apabila tidak mendapat penangangan, kista ovarium mampu menempatkan beberapa wanita pada komplikasi tidak biasa. Ini termasuk:

1. Torsi ovarium

Melansir Web MD di laman webmd.com, torsi ovarium terjadi ketika kista tumbuh besar, dan membuat ovarium bergerak dan memutar. Kondisi ini dikenal sebagai puntir ovarium, dan terasa sangat menyakitkan.

2. Pecah Kista

Seks vagina dan aktivitas lain dapat membuat kista ovarium pecah. Ini umum mengakibat nyeri hebat dan pendarahan. Meski dalam beberapa kasus pecah kista dapat sembuh sendiri, tetapi tak jarang pula masalah ini menimbulkan kondisi darurat medis.

3. Kista Terinfeksi

Kista ovarium dapat terbentuk akibat infeksi panggul yang membentuk abses. Jika abses ini pecah, bakteri berbahaya dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan kesehatan.

Metode Pengobatan Kista Ovarium

Cleveland Clinic di situs clevelandclinic.org menjelaskan, dalam kasus tidak serius, pengobatan kista ovarium dapat dilakukan dengan konsumsi obat penghenti ovulasi. Namun, pada kasus tahap lanjut, penderita kista ovarium mungkin memerlukan satu dari dua prosedur pembedahan berikut ini:

1. Laparoskopi

Pada prosedur ini dokter akan memasukkan alat kecil melalui sayatan kecil di perut untuk melihat organ reproduksi dan rongga panggul. Melalui sayatan tersebut pula dokter dapat mengangkat kista.

2. Laparotomi

Prosedur ini menggunakan sayatan lebih besar (dibanding laparoskopi) untuk mengangkat kista. Nantinya, kista akan diuji dahulu, apakah bersifat kanker atau tidak. Jika kanker, dokter mungkin perlu mengangkat satu atau kedua ovarium, rahim, lipatan jaringan lemak yang disebut omentum dan beberapa kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening merupakan struktur kecil berbentuk kacang yang ditemukan di seluruh tubuh, memproduksi dan menyimpan sel penangkal infeksi, namun berisiko mengandung sel kanker.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Mengenal Kista Ovarium yang Sempat Diidap Aurel Hermansyah, Kini Sudah Hilang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya