Mengenal 7 Senjata Tradisional Khas Jawa Barat, Kujang Salah Satunya

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 Juni 2022 15:15 WIB

Dua orang penari memamerkan Keris Kujang asal Jawa Barat saat pembukaan pameran keris di Museum Bali, Denpasar, Bali, 31 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Barat dikenal sebagai salah satu provinsi yang kaya akan budaya daerahnya. Itu terbukti dari beragam senjata tradisional yang berasal dari tanah pasundan ini. Bahkan beberapa diantaranya masih tetap eksis digunakan hingga sekarang.

Seperti diketahui Jawa Barat memang memiliki sejarah cukup besar pada masa penjajahan. Inilah yang memberi pengaruh terhadap munculnya macam-macam senjata tradisional. Dulu masyarakat menggunakannya sebagai senjata andalan untuk melawan para penjajah. Mengutip dari berbagai sumber, berikut daftar 7 senjata tradisonal khas Jawa Barat:

1. Kujang

Menurut laman Budaya Indonesia, Kujang dikenal sebagai senjata yang memiliki nilai sakral dan kekuatan magis. Beberapa peneliti menyebut istilah Kujang berasal dari kata Kudihyang dengan akar kata Kudi dan Hyang. Kudi dari bahasa Sunda kuno, artinya mempunyai kekuatan gaib sakti, jimat, penolak bala. Sedangkan Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa.

2. Patik

Advertising
Advertising

Patik, kapak yang sering digunakan untuk menebang dan membelah kayu. Biasanya digunakan untuk membuka hutan, mencari kayu bakar, dan aktivitas berat lainnya. Sampai sekarang masih dipakai oleh masyarakat Sunda yang tinggal di pedesaan.

3. Bedog

Bedog punya ciri khas unik, bentuk ujungnya melengkung ke arah mata. Ini senjata multifungsi, sering digunakan pria saat bekerja di kebun, menyembelih hewan dan sebagai alat berburu.

4. Congkrang

Senjata Congkrang termasuk langka dan sulit ditemukan, bentuknya menyerupai cangkul mini. Biasanya dipakai untuk menyiangi rumput kecil di kebun.

5. Arit

Arit dipakai untuk mencari rumput hewan ternak karena lebih mudah digunakan dibanding senjata lainnya. Di beberapa daerah, ditemukan beberapa senjata tradisional yang bentuknya menyerupai arit, seperti celurit khas Madura dan sabit khas Betawi.

6. Sulimat

Senjata ini sebolah pisau runcing yang ditancapkan ke dalam tanah. Bagian matanya yang runcing digunakan para petani untuk mengupas kulit kelapa. Penggunaan alat ini akan membuat proses pengupasan kelapa menjadi lebih cepat.

7. Baliung

Senjata tradisional baliung biasa digunakan untuk menebang pohon. Gagangnya terbuat dari kayu ukuran sekitar 30 sampai 35 sentimeter. Tekan serta daya beliung lebih besar dari bedog, karena terbuat dari besi baja yang lebih besar. Bagian pangkal atau tumpulnya juga tebal.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Kujang Makin Diminati Kolektor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

2 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

5 hari lalu

SE Pj Gubernur Jawa Barat soal Izin Study Tour Usai Kecelakaan Subang, Tetap Boleh di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat terbitkan SE terkait izin pelaksanaan study tour usai kecelakaan di Subang.

Baca Selengkapnya

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

5 hari lalu

Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan, Pj Gubernur Jabar Minta Study Tour Cukup di Dalam Kota

Pj Gubernur Jawa Barat merespon kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana dengan surat edaran.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

5 hari lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

6 hari lalu

Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok, Pemprov Jabar Evaluasi Perpisahan Sekolah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengevaluasi kegiatan perpisahan siswa usai terjadi kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

6 hari lalu

Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

6 hari lalu

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Penjabat Gubernur: Pemerintah Tanggung Biaya Pengobatan Korban

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan yang menimpa romobongan SMK Lingga Kencana Depok.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

6 hari lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

12 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya