Apa Itu Butterfly Hug dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 14 Juni 2022 22:27 WIB

Butterfly Hug adalah metode intervensi terapeutik untuk membantu rileks dan menenangkan diri yang dilanda kecemasan/Foto: tangkapan layar drakor Its Okay Not be Okay

TEMPO.CO, Jakarta - Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan bentuk stimulasi mandiri yang berguna untuk meredam rasa cemas dan menenangkan diri. Terapi butterfly hug atau memeluk diri sendiri bermanfaat untuk meredakan kecemasan.

Mengutip artikel ilmiah The Butterfly Hug Method for First Responders Self-Care, memeluk diri seperti terapi memproses ulang emosi dan sensasi fisik. Butterfly hug bermanfaat cukup besar setelah seseorang mengalami pengalaman tak menyenangkan.

Manfaat butterfly hug untuk mengatasi trauma

Mengutip dari Wild Tree Psychotherapy, awalnya cara ini digunakan untuk membantu penyintas trauma akibat badai Pauline di Meksiko pada 1998. Metode ini semakin berkembang dan menjadi standar dalam mengatasi rasa cemas seseorang, terutama yang mengalami trauma.

Teknik butterfly hug yang diterapkan secara rutin bermanfaat untuk anak yang sebelumnya kurang mampu memahami dan mengendalikan emosinya. Butterfly hug berguna untuk anak-anak memahami emosi diri sendiri dan temannya, toleransi, menolong orang lain, dan bekerja sama.

Mengutip dari laman Crowe Associates, butterfly hug dilakukan secara melingkarkan lengan di tubuh. Itu supaya masing-masing tangan menyentuh lengan atas atau bahu yang berlawanan. Kemudian, menggerakkan tangan seperti sayap kupu-kupu untuk menepuk lengan atau bahu dengan ritme bergantian.

Cara melakukan butterfly hug

  • Menyilangkan tangan di depan dada sampai ujung jari tengah bisa diletakkan di bawah tulang selangka. Tangan dan jari-jari harus sama tegak, sehingga menunjuk ke arah leher, bukan lengan.
Advertising
Advertising

  • Mata boleh ditutup semuanya atau ditutup sebagian.

  • Melakukan gerakan seperti kepakan sayap kupu-kupu, kemudian membiarkan tangan bergerak bebas.
  • Bernapas perlahan yang dalam menggunakan pernapasan perut saat mengamati apa yangterlintas melalui pikiran dan tubuh. Seperti pikiran, gambar, suara, aroma, dan lain-lain.

  • Berpura-pura seolah-olah apa yang tebersit seperti awan yang lewat.

  • Berhenti ketika merasa sudah cukup, kemudian tangan diturunkan ke paha.

  • Gerakan ini bisa dilakukan di mana pun dan kapan saja. Gerakan ini biasanya berlangsung selama 3 menit hingga 4 menit.

WINDA OKTAVIA

Baca: Meredakan Emosi dengan Teknik Butterfly Hug, Ini Asal Muasalnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

1 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

5 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

9 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

18 hari lalu

Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

25 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

27 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya