Melanoma tak Sekadar Bercak Hitam, tapi Kanker Kulit yang Berbahaya

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 17 Juni 2022 16:57 WIB

Ilustrasi Melanoma. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Melanoma tergolong jenis kanker kulit yang berbahaya, dilansir Mayo Clinic. Kanker ini berkembang di sel (melanosit) yang memproduksi melanin pigmen yang memberi warna di kulit. Melanoma juga bisa terbentuk di sekitar mata. Belum ada kesimpulan pasti penyebab melanoma.

Tapi, paparan radiasi ultraviolet meningkatkan risiko mengalami melanoma. Membatasi paparan radiasi dari sumber apa pun berguna mengurangi risiko melanoma. Mengetahui tanda-tanda kanker kulit bermanfaat memastikan pengobatan sebelum sel ganas itu menyebar. Melanoma berkemungkinan diobati jika terdeteksi dini.

Gejala melanoma

Mengutip Healthline, tanda dan gejala awal melanoma, yaitu perubahan di tahi lalat dan pertumbuhan baru yang tidak biasa di kulit. Jika sel melanoma masih membuat melanin, tumor cenderung berwarna cokelat atau hitam. Beberapa melanoma tak membuat melanin, sehingga tumor bisa berwarna cokelat, merah muda, atau putih.

Petunjuk tahi lalat yang berkemungkinan melanoma, yaitu bentuk tidak beraturan. Adapun warna tahi lalat beragam atau tidak merata.

Melanoma bisa bermula di bagian kulit mana pun. Namun, biasanya muncul di bagian dada dan punggung, kaki, leher, wajah. Melanoma bisa terbentuk juga di bagian telapak tangan, kaki, dan kuku. Terkadang, kulit akan tampak normal meski melanoma sudah mulai berkembang.

Tahi lalat normal

Advertising
Advertising

Tahi lalat normal warnanya merata cokelat atau hitam. Ada batas jelas yang memisahkan tahi lalat dari kulit di sekitarnya. Itu berbentuk oval atau bulat dan biasanya diameter lebih kecil dari sekitar 6 milimeter.

Kebanyakan tahi lalat muncul semasa kanak-kanak dan terbentuk sampai sekitar usia 40 tahun. Tahi lalat bisa berubah tampilan seiring waktu dan beberapa bahkan mungkin hilang, karena bertambahnya usia.

YOLANDA AGNE

Baca: Memahami Kanker Melanoma, Penyebab dan Cara Mengobati

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

9 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya