Perbedaan Jerawat Noninflamasi dan Inflamasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 19 Juni 2022 11:09 WIB

Ilustrasi jerawat dan komedo. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya tumbuhnya jerawat dikaitkan produksi minyak atau sebum yang bercampur sel kulit mati dan bakteri yang menyumbat pori kulit. Mengutip Byrdie, jerawat tergolong menjadi dua, yaitu noninflamasi dan inflamasi.

Beberapa orang menganggap kondisi kulit seperti milia dan jamur folikulitis malassezia juga sebagai jerawat. Tapi keduanya bukan tergolong jerawat. Milia terkadang keliru diartikan sebagai jerawat karena munculnya benjolan kecil berwarna putih atau kuning.

Milia memang kumpulan jaringan yang mengeras, tapi keratin tidak bisa pecah seperti jerawat. Sedangkan jerawat jamur tumbuh di pori yang lembap kulit berkeringat dan sering bergesekan, Kondisi itu rentan menyumbat pori.

Jerawat Noninflamasi

Mengutip GoodRx Health, ahli kesehatan kulit Megan N. Freeland menjelaskan, komedo putih muncul saat pori kulit tersumber keseluruhan. Komedo putih tidak bisa dihilangkan dengan cara menekan, jadi sebaiknya tidak mencoba memecahkan sendiri.

Sedangkan komedo hitam terlihat di permukaan kulit. Perawatannya sama dengan perawatan untuk komedo putih, sebaiknya tidak menggunakan strip pori untuk mengeluarkannya. Strip pori hanya memperbaiki sementara, perawatan ini merusak lapisan atas kulit bahkan memperburuk jerawat.

Jerawat Inflamasi

Advertising
Advertising

Benjolan merah kecil yang terbentuk ketika minyak atau sel kulit mati berlebihan menyumbat pori dan bercampur dengan bakteri atau papula. Apabila isi pori ini keluar, maka bakteri membuat lesi meradang.

Berbeda dengan pustula, benjolan kecil bagian tengah berwarna putih dan kulit merah yang meradang di sekitar dada, wajah, atau punggung. Tidak seperti papula, pustula mengandung cairan kekuningan yang mengandung nanah. Memencet pustula memperparah penyebaran bakteri. Sebab, hanya dokter yang bisa mengeringkan pustula secara aman.

Adapun jerawat nodul terdiri atas benjolan berwarna merah yang jauh di bawah permukaan kulit. Jerawat ini tersebab bakteri Cutibacterium acnes yang menyebabkan infeksi yang menyakitkan jauh di dalam pori.

Kista bentuk jerawat yang paling parah merupakan hasil dari infeksi jauh di dalam kulit. Kista bisa berukuran besar, merah, meradang, nyeri, dan berisi nanah. Kondisi ini yang menyebabkan jerawat kistik.

BALQIS PRIMASARI

Baca: Penyebab Jerawat di Kulit Kepala dari Stres hingga Penumpukan Sel Kulit Mati

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

11 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

11 hari lalu

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

Berikut ini deretan sayuran paling mahal di dunia, salah satunya akar wasabi yang umum ditemukan di di restoran sushi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

23 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

24 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya