Selimut Pemberat, Apakah Bermanfaat untuk Mengatasi Gangguan Tidur?

Kamis, 23 Juni 2022 16:58 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa tahun belakangan berkembang produk selimut pemberat atau wighted blanket. Selimut itu dirancang untuk mengatasi masalah tidur, seperti stres dan cemas. Mengutip Healthline, selimut pemberat atau wighted blanket bermanfaat untuk terapeutik yang beratnya 2 kilogram sampai 13 kilogram. Tekanan dari beban ekstra meniru teknik terapi yang disebut stimulasi tekanan dalam.

Ada dua tipe selimut pemberat, yaitu rajutan dan gaya. Selimut pemberat rajutan ditenun menggunakan benang padat. Adapun gaya selimut pemberat menambah bobot menggunakan manik-manik plastik, bantalan bola, atau atau bahan pengisi berat lainnya.

Manfaat selimut pemberat

Mengutip Sleep Foundation, selimut pemberat menggunakan tekanan kuat dan terkontrol untuk menimbulkan perasaan tenang. Menggunakan selimut pemberat memiliki beberapa manfaat subjektif dan objektif untuk tidur.

1. Memberikan kenyamanan dan keamanan

Selimut pemberat bekerja dengan cara yang sama seperti bedong bayi. Banyak orang menemukan selimut ini membantu untuk tertidur lebih cepat.

Advertising
Advertising

2. Meringankan stres dan kecemasan

Verywell Health merujuk laporan American Psychological Association (APA) yang mensurvei orang-orang di Amerika Serikat tentang stres mereka setiap tahun. Pandemi Covid-19 menambah tingkat stres pada 2021. Ada tiga tingkatan stres yang dialami responden, antara lain:

Orang tua menyukai lebih banyak dukungan emosional sepanjang tahun (79 persen). Tingkat stres atas pekerjaan (juga uang, kesehatan, dan masalah lainnya) yang berlanjut (66 persen). Orang-orang sangat stres tentang pandemi sehingga mengganggu keputusan dasar mereka (32 persen)

Selimut pemberat juga membantu mengendalikan perasaan cemas. Stres dan cemas sering mengganggu tidur. Manfaat selimut pemberat diterjemahkan menjadi tidur yang lebih baik untuk meredakan stres dan cemas.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Selimut pemberat menggunakan stimulasi tekanan dalam, yang diduga merangsang produksi hormon peningkat suasana hati (serotonin), mengurangi stres. Selimut ini juga bermanfaat meningkatkan kadar melatonin atau hormon yang membantu agar tertidur. Itu berguna meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan.

4. Menenangkan sistem saraf

Sistem saraf yang terlalu aktif menyebabkan kecemasan, hiperaktif, detak jantung cepat, dan sesak napas. Kondisi itu membuat tidur tak kondusif. Menyalurkan jumlah berat dan tekanan yang merata ke seluruh tubuh, selimut pemberat menenangkan respons dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang relaks untuk persiapan tidur.

Seperti biasanya produk yang mempromosikan manfaat medis, sebaiknya tetap menggunakan secara hati-hati. Jika memiliki masalah tidur terus-menerus sebaiknya perlu berkonsultasi dengan dokter. Itu berguna untuk memastikan kondisi yang tepat. Apakah selimut pemberat diperlukan untuk mengatasi masalah itu? Atau, mungkin perlu kiat lain untuk mengatasi gangguan tidur?

Baca: Selimut Seberat 11 Kilogram Ini Diyakini Bantu Atasi Insomnia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 jam lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

16 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

4 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

5 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya