Pemeriksaan Sindrom Turner, Bagaimana Prosesnya?

Minggu, 26 Juni 2022 15:07 WIB

Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan terlahir dengan dua kromosom X (XX), Sedangkan laki-laki juga dua kromosom, tapi X dan Y. Adapun kondisi tertentu yang menyebabkan perkembangan kromosom mengalami kelainan atau sindrom Turner. Mengutip Healthline, kondisi itu 1 dari 2.000 kelahiran bayi perempuan di Amerika Serikat.

Gejala umum sindrom Turner menyebabkan perempuan bertubuh kecil, pendek, lambat pertumbuhan, tidak teratur menstruasi, dan sulit hamil. Merujuk keterangan Cleveland Clinic, belum ditemukan penyebab pasti perempuan terlahir dengan satu kromosom X.

Sindrom Turner akibat keturunan atau gen pun cenderung sulit ditemukan. Namun, mengutip WebMD, masalah sperma atau sel telur selama pembuahan atau gangguan perkembangan janin semasa mula kehamilan berkemungkinan risiko membuat satu atau seluruh kromosom X hilang.

Apakah mungkin mendiagnosis sindrom Turner?

Saat dilahirkan, bayi dengan sindrom Turner biasanya berukuran kecil juga pembengkakan di tangan dan kaki. Ada banyak lipatan di leher, bahkan cenderung rentan kelainan jantung dan semasa pertumbuhan agak sulit makan. Itu gejala yang tampak ketika masih bayi.

Fase anak-anak sampai remaja, gejala sindrom Turner makin jelas kentara. Tubuh lebih kecil daripada anak perempuan pada usia sama. Tinggi dan berat badan juga di bawah rata-rata normal. Terkadang juga mengalami infeksi telinga, masalah pendengaran, kesulitan belajar, lambat menstruasi dan pertumbuhan payudara.

Pemeriksaan medis dibutuhkan untuk memastikan kondisi sindrom Turner. Mengutip Healthline, prosedur pemeriksaan menggunakan tes genetik prenatal yang melalui laboratorium (kariotipe). Dokter berkemungkinan juga meminta sejumlah tes. Itu termasuk: tes darah untuk memeriksa kadar hormon seks, ekokardiogram untuk mengecek kelainan jantung, pemeriksaan ultrasonografi (USG) panggul dan ginjal, dan pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) dada.

Merujuk laman Nord (rarediseases.org), belum ada obat untuk sindrom Turner. Perawatan melalui proses terapi yang ditunjang gaya hidup sehat.

Kondisi berlainan sindrom Turner

Merujuk WebMD, sejak lahir orang yang mengalami sindrom Turner rentan mengalami masalah jantung dipengaruhi struktur fisik. Adapun risiko lainnya diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan pendengaran, masalah ginjal, radang usus, dan hipotiroidisme.

Kondisi lanjutan sindrom Turner berlainan. Sindrom ini juga memungkinkan menyebabkan pendarahan saluran pencernaan, masalah gigi dan penglihatan, punggung melengkung (skoliosis), kepadatan tulang berkurang (osteoporosis), kesulitan belajar, gangguan kesehatan mental, kegemukan, dan sulit hamil.

Baca: Gejala Sindrom Turner Kurang Kromosom X dalam 3 Fase Pertumbuhan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

6 hari lalu

Haid Tak Halangi Perempuan untuk Mendaki, Ini Tips Jaga Kebersihan Menstruasi

Bagi wanita yang hobi mendaki atau hiking, kondisi sedang menstruasi menjadi tantangan tersendiri. Ini tips mendaki saat haid menurut ahli.

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

15 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

15 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

24 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

27 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

37 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

40 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

43 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

45 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

55 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya