Punya Riwayat Sakit Kepala, Waspada Transient Global Amnesia Kondisi Hilang Ingatan Jangka Pendek

Kamis, 14 Juli 2022 17:31 WIB

gracenglamour.com

TEMPO.CO, Jakarta - Transient Global Amnesia merupakan kondisi hilang ingatan yang tidak terkait dengan kondisi neurologis. TGA biasanya hanya bersifat sementara. Saat mengalami TGA, ingatan terhadap kejadian yang baru saja berlangsung akan hilang begitu saja. Melansir Cleveland Clinic, TGA dialami 3 hingga 10 orang dari setiap 100.000 orang.

Transient Global Amnesia (TGA) benar-benar membuat penderitanya tidak ingat apa yang baru saja dialaminya baru-baru ini. Pengidap tidak dapat mengingat sedang berada di mana atau bagaimana bisa sampai di sana. Meski begitu, pengidap TGA masih bisa mengenal dirinya dan orang-orang terdekatnya. TGA secara umum tidak berbahaya. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung dalam periode waktu yang pendek karena ingatan akan segera membaik. Dalam kebanyakan kasus, TGA berlangsung rata-rata 6 jam. Pada kasus yang jarang terjadi, gejala dapat bertahan hingga 24 jam.

Penyebab dan Gejala

TGA diidentifikasi dari gejala utamanya, yakni ketidakmampuan untuk membentuk ingatan baru dan mengingat masa lalu. Tanda dan gejala ini harus ada untuk mendiagnosis amnesia global sementara:

  • Tiba-tiba kehilangan ingatan
  • Retensi identitas pribadi meskipun kehilangan ingatan
  • Kemampuan kognisi normal, seperti kemampuan untuk mengenali dan menamai objek yang dikenal dan mengikuti petunjuk sederhana
  • Tidak adanya tanda-tanda yang menunjukkan kerusakan pada area otak tertentu, seperti kelumpuhan anggota badan, gerakan yang tidak disengaja atau gangguan pengenalan kata

Gejala dan riwayat tambahan yang dapat membantu mendiagnosis TGA:

  • Durasi tidak lebih dari 24 jam dan umumnya lebih pendek
  • Pengembalian memori secara bertahap
  • Tidak mengalami cedera kepala baru-baru ini
  • Tidak ada bukti kejang selama periode amnesia
  • Tidak ada riwayat epilepsi aktif

Penyebab TGA masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Diperkirakan TGA ada kaitannya dengan pengidap yang mempunyai riwayat sakit kepala.

Advertising
Advertising

Professor neurologi dari University of Exeter Medical School Adam Zeman, dalam karya ilmiahnya berjudul Borderland of Epilepsy Revisited menyatakan bahwa apa yang ia pikirkan terjadi adalah hippocampus, yakni bagian dari struktur otak yang menyimpan memori dan emosi, dimatikan untuk sementara. Hal itu dapat membuat pengidapnya kehilangan memori dari beberapa minggu terakhir dan tidak bisa membuat kenangan baru saat aktivitas berlangsung.

Dalam risetnya yang meneliti 142 wanita dengan riwayat transient global amnesia mengungkapkan, kasus ini bisa terjadi karena adanya sebuah kejadian emosional yang amat memengaruhi kehidupan pengidap. Orang yang memiliki riwayat sakit kepala lebih berpotensi mengalaminya.

HATTA MUARABAGJA

Baca: Apakah Demensia Sama dengan Hilang Ingatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

1 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

12 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

35 hari lalu

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

38 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

39 hari lalu

Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

42 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

42 hari lalu

Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Pakar menjelaskan ciri-ciri epilepsi yang sebenarnya sangat banyak, contohnya melamun atau bahkan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

48 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

56 hari lalu

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya