Apa itu Bullying dan Dampak Buruknya?

Jumat, 22 Juli 2022 17:38 WIB

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bullying atau perisakan rentan berdampak buruk yang fatal. Belakangan diketahui seorang bocah SD di Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia akibat depresi setelah mengalami perisakan oleh teman-temannya. Bocah itu dipaksa melakukan adegan tak senonoh terhadap kucing.

Apa itu bullying?

Bullying yang dalam Bahasa Indonesia berarti perisakan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan. Perisakan itu dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain untuk menyakiti.

Merujuk publikasi yang diterbitkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada banyak definisi mengenai bullying. Itu terutama yang terjadi dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Konteks school bullying atau perisakan di sekolahnya, misalnya.

Merujuk laman Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan, school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau kelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap yang lemah bertujuan menyakiti.

Merujuk laman UNICEF, bullying pola perilaku, bukan insiden yang terjadi sesekali. Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi. Misalnya, anak-anak yang lebih besar, kuat, atau dianggap populer sehingga menyalahgunakan status sosialnya itu. Bullying juga rentan menimbulkan efek yang lebih serius seperti penyalahgunaan narkoba dan menurunnya IQ korban

Kategori bullying

Advertising
Advertising

1. Kontak fisik

Orang yang melakukan bullying tipe ini cenderung akan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, juga mengunci seseorang dalam ruangan. Tindakan lainnya, yakni mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki korban.

2. Kontak verbal langsung

Bullying ini biasanya akan melakukan tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama, sarkasme, merendahkan, mencela, mengintimidasi, memaki, bahkan menyebarkan gosip.

3. Perilaku nonverbal langsung

Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi yang merendahkan, mengejek, atau mengancam. Tindakan ini biasanya disertai dengan bullying secara fisik atau verbal.

4. Perilaku nonverbal tidak langsung

Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, atau sengaja mengucilkan atau mengabaikan.

5. Pelecehan seksual

Tindakan pelecehan seksual dikategorikan sebagai perilaku agresi secara fisik atau verbal terhadap seseorang.

Baca: Siapa Bilang Pelaku Intimidasi Terhadap Korban Bullying Tidak Punya Risiko Kesehatan Mental?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

7 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

9 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

12 hari lalu

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

14 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

14 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

21 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

23 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya