2 Jenis Empty Sella Syndrome, Apa Bedanya?

Minggu, 24 Juli 2022 17:14 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Empty sella syndrome tergolong penyakit langka yang menyerang otak. Kondisi ini berhubungan dengan sella tursika, lekukan di tulang sphenoid dasar tengkorak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari.

Merujuk Cleveland Clinic, pituitari kelenjar kecil di dasar otak manusia di bawah hipotalamus, ini bagian dari sistem endokrin yang berfungsi membuat berbagai hormon penting. Produksi hormon ini nantinya berfungsi untuk mempengaruhi dan mengendalikan kelenjar lain dalam sistem endokrin tubuh. Orang yang mengalami empty sella syndrome, biasanya kelenjar pituitari lebih kecil. Bahkan dalam beberapa kasus, kelenjar pituitari tak tampak saat tes pencitraan.

Jenis empty sella syndrome

1. Empty sella syndrome primer

Mengutip Healthline, empty sella syndrome primer tidak bisa diidentifikasi penyebabnya. Tapi, mungkin terkait kelainan di diafragma sellae, membran yang menutupi sella tursika. Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka (NORD), empty sella syndrome juga mempengaruhi sekitar empat kali lebih banyak wanita daripada pria.

Wanita yang mengalami sindrom ini cenderung berumur paruh baya, obesitas, dan riwayat tekanan darah tinggi. Sebagian besar kasus empty sella syndrome tidak terdiagnosis, karena minim gejala yang tampak, sehingga sulit untuk menjelaskan jenis kelamin, obesitas, usia, atau tekanan darah sebagai faktor risiko.

2. Empty sella syndrome sekunder

Empty sella syndrome sekunder biasanya disebabkan kondisi mendasar yang mengubah anatomi kelenjar pituitari ataupun sella tursika yang bisa diidentifikasi. Penyebabnya antara lain, trauma kepala, infeksi tumor hipofisis, terapi radiasi atau pembedahan kelenjar pituitari. Kondisi yang berhubungan dengan otak atau kelenjar pituitari, seperti sindrom sheehan, hipertensi intrakranial, neurosarcoidosis, atau hipofisitis.

Gejala empty sella syndrome

Merujuk WebMD, beberapa dokter berpendapat kurang dari 1 persen orang dengan empty sella syndrome menunjukkan gejala atau gangguan tertentu. Jika pun ada, gejala paling umum hanya sakit kepala, tekanan darah tinggi, kelelahan, impotensi (pria), rendah gairah seks. Tidak ada periode menstruasi atau tak teratur (wanita), infertilitas, perasaan tertekan di dalam tengkorak, cairan tulang belakang bocor dari hidung, pembengkakan di mata, dan penglihatan kabur.

Baca: Selain Ada Bercak Putih di Otak, Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

13 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

14 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

22 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

25 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

52 hari lalu

Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.

Baca Selengkapnya

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

56 hari lalu

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

59 hari lalu

Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

16 Maret 2024

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

8 Maret 2024

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

7 Maret 2024

3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.

Baca Selengkapnya