Kaitan Diet dan Rutin Berolaraga dengan Umur Panjang Manusia Menurut Penelitian

Reporter

Idris Boufakar

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 25 Juli 2022 23:31 WIB

Ilustrasi diet. on.net.mk

TEMPO.CO, Jakarta -Umur panjang karena diet dan rutin berolahraga dibuktikan dalam sebuah Sebuah studi dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat.

Melakukan diet kalori secara rutin dalam waktu yang lama, ternyata tidak hanya mampu menjaga penampilan fisik tubuh dari kegemukan, tetapi juga bisa membuat panjang umur.

Riset yang dipublikasikan dalam jurnal Science pekan lalu itu menemukan bahwa diet kalori sampai 30 persen dari kebutuhan kalori normal selama 20 tahun, ternyata mampu memperpanjang usia.

Penelitian laboratorium yang dipimpin oleh Ricki J. Colman dan Richard Weindruch dari Universitas Wisconsin itu dilakukan pada Monyet Rhesus (Macaca mulatta), binatang yang selama ini sering digunakan sebagai hewan uji laboratorium karena memiliki beberapa karakteristik fisiologis yang mirip manusia.

Dalam jurnal Science menunjukkan, olah raga lebih penting daripada penurunan berat badan dalam hal kesehatan jantung dan umur panjang. Namun, kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan tidak dapat diprediksi dengan angka dalam skala.

"Kami ingin orang-orang tahu bahwa gemuk bisa jadi bugar, dan tubuh yang bugar dan sehat datang dalam berbagai bentuk dan ukuran," kata Glenn Gaesser,peneliti studi dari College of Health Solutions di Arizona State University, seperti dikutip dari Huffpost .

Tim di balik tinjauan baru mengarahkan penelitian mereka pada masalah yang mencolok. Salah satunya, obesitas telah tumbuh secara signifikan di Amerika Serikat dan dunia selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, jumlah orang yang meninggal karena kondisi seperti penyakit jantung yang sering dikaitkan erat dengan diet dan berolahraga.

Pada saat yang sama, prevalensi orang yang mencoba menurunkan berat badan juga meningkat. Sejak 1980-an, setidaknya 40 persen wanita di Amerika dan 25 persen pria telah berdiet untuk menurunkan berat badan.

"Apa pun yang kita lakukan bersama saat ini tidak berhasil, dan itu belum tentu membuat orang lebih sehat," ujar Glenn.

Glenn menyebut, dalam beberapa dekade terakhir, fokus intens pada penurunan berat badan tidak mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan. Menurutnya, upaya penurunan berat badan berulang malah dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

"Tidak diragukan lagi itu akan terkait dengan tingginya prevalensi siklus naik-turun berat badan, yang dikaitkan dengan risiko kesehatan yang signifikan," ucap Glenn.

Para peneliti menganalisis ratusan penelitian yang melihat bagaimana penurunan berat badan, olahraga, dan umur panjang saling melengkapi. Penelitian berfokus khusus ke hasil kesehatan pada orang yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas.

Pada akhirnya, bukti menunjukkan bahwa berolahraga mengalahkan penurunan berat badan dalam hal meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian secara keseluruhan. Orang dengan indeks massa tubuh (BMI) 25 hingga 30 masuk kategori overweight (kelebihan berat badan), dan lebih dari 30 termasuk obesitas atau sangat gemuk.

"Faktanya, orang yang dianggap obesitas mungkin memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah daripada mereka yang memiliki berat badan normal tetapi tidak dalam kondisi yang baik," ucap Glenn, ihwal kaitan diet, olah raga dan umur panjang.

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Haile Steinfeld Jaga Kebugaran Tubuh dengan Menyeimbangkan Diet dan Olah Raga

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

32 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

36 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

51 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

57 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

29 Februari 2024

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya