Penyebab dan Gejala Norovirus yang Perlu Anda Tahu

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 26 Juli 2022 22:13 WIB

Ilustrasi Norovirus. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Norovirus sangat menular dan biasanya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Infeksi norovirus paling sering terjadi di lingkungan tertutup dan ramai dan dapat menyebabkan muntah parah dan diare yang dimulai secara tiba-tiba.

Contoh tempat penyebaran termasuk rumah sakit, panti jompo, penitipan anak, sekolah, dan kapal pesiar. Diare, sakit perut, dan muntah biasanya mulai 12-48 jam setelah terpapar. Gejala infeksi norovirus biasanya berlangsung 1-3 hari.

Kebanyakan orang sembuh total tanpa pengobatan. Namun, bagi sebagian orang, terutama anak kecil, lansia, dan pemilik kondisi medis lain, muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi parah dan memerlukan perhatian medis. Berikut tanda dan gejala infeksi norovirus yang dapat dimulai secara tiba-tiba, dilansir dari Mayo Clinic.

-Mual
-Muntah
-Sakit perut atau kram
-Diare berair
-Demam ringan
-Sakit otot

Beberapa orang dengan infeksi norovirus tidak memiliki tanda atau gejala. Namun, mereka masih menular dan dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Advertising
Advertising

Penyebab
Norovirus sangat menular, itu berarti infeksinya dapat dengan mudah menyebar ke orang lain. Virus ditumpahkan dalam tinja dan muntahan. Anda dapat menyebarkan virus sejak pertama kali memiliki gejala penyakit hingga beberapa hari setelah sembuh.

Norovirus dapat bertahan di permukaan dan benda selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Anda bisa terinfeksi norovirus dengan:
-Makan makanan yang terkontaminasi.
-Minum air yang terkontaminasi virus.
-Menyentuhkan tangan ke mulut setelah bersentuhan dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi.
-Berada dalam kontak dekat dengan orang yang terinfeksi norovirus.

Pencegahan
Infeksi norovirus sangat menular dan ada banyak jenisnya. Siapa pun bisa terinfeksi norovirus lebih dari sekali. Berikut cara mencegah infeksi:

Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air selama minimal 20 detik, terutama setelah menggunakan jamban atau mengganti popok, dan sebelum menyiapkan makanan atau minum. Pembersih tangan berbasis alkohol tidak seefektif seperti menggunakan sabun dan air dalam melawan norovirus.

Hindari makanan dan air yang terkontaminasi, termasuk yang bisa saja disiapkan oleh orang yang sedang sakit. Cuci buah dan sayur sebelum dimakan. Masak makanan laut secara menyeluruh. Disinfeksi permukaan yang mungkin telah terkontaminasi. Kenakan sarung tangan dan gunakan larutan pemutih klorin atau disinfektan yang efektif melawan norovirus.

Berhati-hatilah saat bepergian. Jika bepergian ke daerah dengan risiko tinggi infeksi norovirus, pertimbangkan untuk hanya makan makanan yang dimasak, minum minuman panas atau berkarbonasi, dan hindari makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima.

Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi norovirus. Pemulihan umumnya tergantung pada kesehatan sistem kekebalan tubuh. Pada kebanyakan orang, penyakit ini biasanya sembuh dalam beberapa hari. Sangat penting untuk mengganti cairan yang hilang, karena itu rehidrasi oral dapat digunakan.

Jika tidak dapat minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi, Anda perlu menerima cairan melalui infus. Petugas medis dapat merekomendasikan obat antidiare yang dijual bebas dan obat-obatan untuk mengurangi mual.

Baca juga: Gejala Mirip, Ini Beda Efek Norovirus dan Covid-19

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

2 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

7 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

13 hari lalu

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

Sebanyak 202 orang di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan terjangkit penyakit diare. Lima balita meninggal karena dehidrasi parah saat diare.

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

19 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

21 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

22 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

24 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

27 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

28 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

30 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya