Kenali Bahaya Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 27 Juli 2022 07:02 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asfiksia adalah suatu kondisi ketika tubuh tidak memperoleh cukup oksigen. Tanpa penanganan segera, asfiksia dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera otak, atau bahkan kematian.

Mengutip WebMD, ketika bernapas, oksigen yang terhirup akan didistribusikan ke dalam darah dan membawanya ke jaringan tubuh. Setelah itu, sel dalam tubuh akan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Ketika seseorang mengalami asfiksia, terdapat gangguan dalam proses menghirup oksigen itu atau mengeluarkan karbon dioksida. Hal itu dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kehilangan nyawa.

Asfiksia bisa dibilang merupakan penyebab umum yang menyebabkan kematian. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), asfiksia menjadi penyebab dari 18.924 kematian pada 2018.

Penyebab Asfiksia

Melansir Healthline, terdapat banyak faktor penyebab asfiksia. Banyak penyebab yang disebabkan oleh terhambatnya saluran pernapasan, menghirup bahan kimia, atau cedera pada alat pernapasan, berikut lebih jelasnya:

  • Tenggelam. Tenggelam adalah kondisi saat seseorang tidak bisa bernapas karena menghirup air. Akibatnya, tubuh mereka tidak dapat mengirimkan oksigen ke jaringan dan organ mereka.

  • Asfiksia kimia. Asfiksia kimia terjadi akibat menghirup zat yang memotong suplai oksigen tubuh. Zat tersebut dapat menggantikan oksigen di paru-paru atau mengganggu pengiriman oksigen dalam darah. Bahan kimia yang menyebabkan asfiksia disebut asphyxiant. Salah satu contohnya adalah karbon monoksida, yakni gas tidak berbau dan tidak berwarna yang ditemukan dalam asap. Menghirup karbon monoksida dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan.

  • Anafilaksis. Anafilaksis adalah reaksi alergi parah terhadap makanan atau obat-obatan. Selama anafilaksis, tubuh menganggap suatu zat menjadi berbahaya. Sistem kekebalan akan membuat antibodi yang melepaskan bahan kimia sehingga menyebabkan gejala seperti pembengkakan, gatal-gatal, atau sesak napas. Ini termasuk pembengkakan saluran udara bagian atas.

  • Asma. Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran udara. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan bernapas. Selama serangan asma yang parah , saluran udara akan membengkak dan menyempit. Tanpa penanganan segera, saluran udara bisa menjadi sempit dan menghambat suplai oksigen.

  • Saluran napas tersumbat oleh benda asing. Tersedak terjadi ketika benda asing tersangkut di saluran napas. Hal ini menyebabkan kesulitan menghirup oksigen.

  • Tercekik. Seseorang bisa tercekik ketika tekanan ditempatkan pada leher oleh tangan, pengikat, atau benda lain. Hal ini dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menghirup oksigen. Hal ini juga dapat menghambat sirkulasi oksigen dalam tubuh.

  • Posisi tubuh yang salah. Hal ini disebut asfiksia posisional, yakni kondisi ketika tubuh seseorang berada dalam posisi yang menghalangi saluran udara. Hal ini dapat terjadi jika posisi tubuh mengganggu inhalasi normal atau sirkulasi oksigen. Bayi yang baru lahir berisiko mengalami asfiksia posisional. Hal itu dapat terjadi jika bayi tidak dapat memposisikan diri untuk membuka blokir saluran udara mereka.

  • Kejang. Ketika seseorang mengalami kejang, mereka mungkin mengalami jeda pernapasan yang disebut apnea. Jeda ini dapat mengganggu asupan oksigen mereka. Kejang juga dapat menyebabkan suatu benda menghalangi atau menutupi saluran udara orang tersebut, yang mengakibatkan sesak napas.

  • Overdosis obat. Overdosis obat, seperti opioid, dapat mengganggu fungsi otak untuk mengatur pernapasan. Hal itu dapat menyebabkan kesulitan bernapas dalam-dalam dan menghembuskan karbon dioksida. Kondisi ini bisa meningkatkan kadar karbon dioksida dan mengurangi oksigen dalam tubuh.

Advertising
Advertising

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: 30 Bayi di India Tewas Akibat Kekurangan Oksigen

Berita terkait

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

4 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

9 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

20 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

31 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

37 hari lalu

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

39 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

42 hari lalu

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang

Baca Selengkapnya

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

45 hari lalu

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI

Baca Selengkapnya