5 Ciri People Pleaser, Sering Merugikan Diri Sendiri untuk Menyenangkan Orang Lain

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 28 Juli 2022 16:10 WIB

Ilustrasi bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jika seseorang cenderung berperilaku selalu ingin menyenangkan orang lain menandakan people pleaser. Istilah people pleaser tidak tergolong dalam definisi medis. Mengutip Medical NewsToday, perilaku people pleaser ini cenderung sering mengabaikan keinginan atau kebutuhan sendiri.

Perilaku ingin menyenangkan orang lain sewajarnya sifat yang biasa muncul dalam diri. Sebab, orang ingin merasa dicintai dan dihargai dalam hubungan sebagai makhluk sosial. Demi mewujudkan itu muncul dorongan menyesuaikan perilaku menyenangkan untuk orang lain agar interaksi sosial makin lancar. Terkadang, itu mungkin melibatkan unsur pengorbanan sampai merugikan diri, seperti memberikan uang, waktu, energi untuk suatu tujuan.

Apakah people pleaser bisa berdampak buruk?

People pleaser bisa berakibat sulit dihentikan, karena dorongan perlu menjadi apa pun yang diinginkan orang lain. Keadaan itu rentan menyebabkan orang menutupi perasaan yang sebenarnya tak bisa menolak permintaan.

Seorang people pleaser mungkin merasa baik untuk sementara waktu setelah menyenangkan orang lain, tapi perasaan ini tidak bertahan lama. Setelah itu muncul dorongan perlu terus melakukan itu sampai merugikan, karena makin sedikit waktu untuk mengurus diri sendiri.

Kecenderungan itu yang perlu diwaspadai, terkait batasan agar tak berujung efek buruk dari dorongan untuk menyenangkan orang lain. Mengutip Psychology Today, berikut beberapa tanda orang yang people pleaser.

Advertising
Advertising

1. Berpura-pura setuju dengan semua orang

Mendengarkan pendapat orang lain bahkan ketika tidak setuju menandakan sikap sopan santun. Tapi berpura-pura setuju hanya karena ingin disukai menyebabkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam diri.

2. Selalu merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain

Hal yang biasa jika perilaku seseorang mempengaruhi orang lain. Tapi berpikir, memiliki kekuatan untuk membuat seseorang bahagia bisa cenderung menjadi masalah. Sebab, masing-masing individu pun bertanggung jawab terhadap emosi mereka sendiri.

3. Sering memohon maaf

Jika sering menyalahkan diri sendiri secara berlebihan atau takut selalu disalahkan juga menandakan people pleaser. Permintaan maaf yang sebetulnya baik, jika terlalu sering rentan menjadi masalah dalam diri.

4. Merasa terbebani hal yang harus dilakukan

People pleaser juga ditandai kemungkinan, seseorang membiarkan jadwalnya hanya dipenuhi aktivitas yang menurut dia diinginkan orang lain.

5. Enggan berkata tidak

Seseorang yang people pleaser selalu ingin menyanggupi suatu hal yang diinginkan orang lain, tapi setelah itu mencari alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Itu berakibat diri tidak pernah mencapai tujuannya sendiri.

Baca: Seperti Apa Perilaku yang Dimaksud Toxic People?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

1 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

8 hari lalu

Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

8 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

25 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

26 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

31 hari lalu

Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

Beberapa ciri terkait sindrom anak sulung adalah perfeksionis, tanggung jawab besar, berperan sebagai pemimpin. Berdampak positif atau sebaliknya?

Baca Selengkapnya

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

38 hari lalu

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.

Baca Selengkapnya