Benarkah Merokok Bisa Memperparah Gejala Covid-19?

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 30 Juli 2022 21:24 WIB

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari AHA Tobacco Regulation Center dan Universitas Louisville di Kentucky, melihat data dari Asosiasi Jantung Amerika mengamati lebih dari 4.000 orang di atas usia 18 tahun, yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 antara Januari 2020 dan Maret 2021. Temuan penelitian diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLOS One.

Orang-orang dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai pengisap rokok tradisional atau rokok elektrik. Studi ini tidak mengevaluasi apakah ada perbedaan tingkat risiko antara yang mengisap vape dan merokok konvensional. Beberapa keterbatasan penelitian termasuk kurangnya riwayat merokok lengkap dari para peserta dan informasi tentang berapa banyak rokok atau produk tembakau lain yang diisap per hari dan sudah berapa lama.

Para peneliti menemukan merokok atau vaping dikaitkan dengan lebih banyak kematian akibat COVID-19 dan rawat inap, terlepas dari usia, jenis kelamin, ras/etnis, atau riwayat medis, meskipun faktor-faktor lain ini selanjutnya dapat menempatkan subkelompok perokok tertentu pada risiko yang jauh lebih tinggi.

Para peneliti mengungkapkan perkiraan risiko itu sedikit mengejutkan dan bahkan lebih tinggi dari yang dikira. Mereka menemukan orang yang melaporkan penggunaan produk tembakau sebelum dirawat di rumah sakit 39 persen lebih mungkin menggunakan ventilator daripada bukan perokok. Selanjutnya, mereka 45 persen lebih mungkin meninggal, dibandingkan dengan nonperokok.

Temuan ini menjelaskan fakta yang terbaik adalah berhenti merokok. Ini juga penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk fokus pada perokok yang terinfeksi COVID-19 karena lebih mungkin terinfeksi penyakit parah dan memakai ventilator.

Advertising
Advertising

Para peneliti juga menemukan usia pasien dapat berperan dalam meningkatkan risiko kematian akibat COVID-19. Perokok usia 18-59 lebih mungkin meninggal karena COVID-19 dibanding yang berusia 60 lebih. Ini mengejutkan karena COVID-19 memiliki kecenderungan tinggi mempengaruhi lansia.

Para peneliti berpikir hal ini mungkin disebabkan oleh fakta tingkat kematian basal pada kelompok usia tersebut lebih rendah sehingga setiap faktor risiko lebih mungkin terlihat daripada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun. Para peneliti juga menemukan perokok kulit putih memiliki risiko kematian akibat COVID-19 yang lebih tinggi dibandingkan pasien kulit hitam dan Hispanik, kelompok ras/etnis yang secara tidak proporsional terpengaruh oleh COVID-19 dan komplikasinya.

Data menunjukkan pasien Hispanik lebih mungkin menggunakan ventilator. Perokok dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya juga berisiko lebih tinggi meninggal akibat COVID-19, termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal kronis.

Pengguna rokok elektrik termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dari yang paling rentan terhadap penyakit serius akibat COVID-19. Ini karena vaping secara langsung merusak paru-paru. Rokok elektrik mengandung bahan kimia berbahaya seperti propilen glikol, gliserol, dan perasa, yang memiliki kemampuan untuk masuk jauh ke dalam paru-paru dan menyebabkan kerusakan.

Banyak produk rokok elektrik juga mengandung nikotin dalam jumlah besar, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan dan kardiovaskular. Studi telah menemukan mengekspos sel-sel paru-paru ke uap rokok elektrik menurunkan efektivitas sel-sel kekebalan untuk melawan patogen dan membuat virus corona sangat mempengaruhi kesehatan.

Baca juga: Kenali Sakit Tenggorokan Akibat Covid-19

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

5 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

6 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya