Gagal Ginjal Kronis, Penyebab dan Gejala

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 3 Agustus 2022 14:57 WIB

Ilustrasi ginjal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ginjal adalah organ penting untuk membuang sisa metabolisme dari tubuh. Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal. Pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati imelalui anus.

Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai penyeimbang cairan. Misalnya saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil. Kalau udara panas, tubuh akan merasa kekurangan cairan.

Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dr. Zulkhair Ali, mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal. Ia menyebut penyakit ginjal yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik. Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal.

Penyakit ginjal dibagi dua, umumnya yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronis. Kemudian pada penyakit ginjal kronis ada fase yang dinamakan akut kronis. Gagal ginjal kronis adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara bertahap.

Ginjal menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah yang dikeluarkan melalui urin. Namun gagal ginjal kronis dapat menyebabkan tingkat cairan, elektrolit, dan limbah yang berbahaya menumpuk di tubuh.

Advertising
Advertising

Tanda dan gejala penyakit ginjal kronis berkembang dari waktu ke waktu jika kerusakan ginjal berlangsung lambat. Dikutip dari Mayo Clinic, hilangnya fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan atau limbah tubuh dan masalah elektrolit. Tergantung pada seberapa parahnya, hilangnya fungsi ginjal memiliki gejala sebagai berikut:

-Mual
-Muntah
-Kehilangan nafsu makan
-Kelelahan dan kelemahan
-Masalah tidur
-Buang air kecil lebih atau kurang
-Ketajaman mental menurun
-Kram otot
-Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki
-Kulit kering dan gatal
-Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang sulit dikendalikan
-Sesak napas jika cairan menumpuk di paru-paru
-Nyeri dada jika cairan menumpuk di sekitar lapisan jantung

Penyebab
Gagal ginjal kronis terjadi ketika suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal, menyebabkan kerusakan ginjal memburuk selama beberapa bulan atau tahun. Penyakit dan kondisi yang menyebabkan gagal ginjal kronis antara lain:

-Diabetes tipe 1 atau tipe 2
-Tekanan darah tinggi
-Glomerulonefritis, peradangan pada unit penyaringan ginjal (glomeruli).
-Nefritis interstisial, peradangan pada tubulus ginjal dan struktur di sekitarnya.
-Penyakit ginjal polikistik atau penyakit ginjal bawaan lain.
-Obstruksi saluran kemih yang berkepanjangan, dari kondisi pembesaran prostat, batu ginjal, dan beberapa jenis kanker.
-Refluks vesicoureteral, kondisi yang menyebabkan urin kembali ke ginjal.
-Infeksi ginjal berulang, juga disebut pielonefritis

Pencegahan
Cara mengurangi risiko terkena penyakit ginjal:
Ikuti petunjuk tentang obat-obatan yang dijual bebas. Saat menggunakan pereda nyeri tanpa resep, seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya,) dan asetaminofen (Tylenol, lainnya), ikuti petunjuk pada kemasan. Mengonsumsi terlalu banyak penghilang rasa sakit untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

-Pertahankan berat badan yang sehat. Jika memiliki berat badan yang sehat, pertahankan dengan aktif secara fisik hampir setiap hari.

-Jangan merokok karena dapat merusak ginjal dan memperburuk kerusakan. Jika perokok, bicarakan dengan dokter cara untuk berhenti.

-Kelola kondisi medis dengan bantuan dokter. Jika memiliki penyakit atau kondisi yang meningkatkan risiko penyakit ginjal, konsultasikan dengan dokter untuk mengendalikannya. Tanyakan kepada dokter tentang tes untuk mencari tanda-tanda kerusakan ginjal.

Pengobatan
Tergantung pada penyebabnya, beberapa jenis penyakit ginjal dapat diobati. Namun, seringkali gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan. Pilihan pengobatan bervariasi tergantung pada penyebab. Tetapi kerusakan ginjal dapat terus memburuk, bahkan ketika kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes melitus atau tekanan darah tinggi telah sembuh.

Jika ginjal tidak dapat membuang limbah dan cairan sendiri, Anda memiliki penyakit ginjal stadium akhir. Anda memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal. Berikut pengobatan untuk gagal ginjal stadium akhir.

Dialisis
Dialisis secara artifisial menghilangkan produk limbah dan cairan ekstra dari darah ketika ginjal tidak dapat lagi melakukan ini. Dalam hemodialisis, mesin menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.

Transplantasi
Transplantasi ginjal melibatkan pembedahan, menempatkan ginjal yang sehat dari donor ke dalam tubuh Anda. Ginjal yang ditransplantasikan dapat berasal dari donor yang sudah meninggal atau masih hidup. Setelah transplantasi, Anda harus minum obat selama sisa hidup agar tubuh tidak menolak organ baru.

Baca juga: 10 Tanda Ginjal Tidak Sehat, Salah Satunya Kulit Kering dan Gatal

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

6 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

11 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

17 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

21 hari lalu

Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

24 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

28 hari lalu

Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

28 hari lalu

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.

Baca Selengkapnya