Mengenal Sindrom Guillain-Barr, Gangguan Sistem Saraf yang Berpotensi Menyebabkan Kelumpuhan

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 4 Agustus 2022 08:30 WIB

Ilustrasi otak. medicalnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Guillain-Barré merupakan gangguan autoimun yang langka namun berbahaya, di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf yang sehat di sistem saraf perifer. Hal ini menyebabkan kelemahan, mati rasa, dan kesemutan.

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan segera, sindrom ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Sindrom Guillain-Barré jarang terjadi. Mengutip National Institute of Neurological Disorders and Stroke, sindrom ini hanya mempengaruhi sekitar 1 dari 100.000 orang di Amerika Serikat.

Penyebab

Penyebab pasti sindrom Guillain-Barré tidak diketahui. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar dua pertiga orang dengan sindrom Guillain-Barré mengembangkannya segera setelah mereka sakit diare atau infeksi pernapasan. Hal ini menunjukkan bahwa sindrom Guillain-Barré dipicu oleh respons imun yang tidak tepat terhadap penyakit sebelumnya.

Faktor risiko paling umum untuk sindrom Guillain-Barré adalah infeksi Campylobacter jejuni. Campylobacter adalah salah satu bakteri penyebab diare yang paling umum di Amerika Serikat. Ini sering ditemukan pada makanan yang kurang matang, terutama jenis unggas.

Advertising
Advertising

Pada sindrom Guillain-Barré, sistem kekebalan menyerang sistem saraf perifer. Saraf di sistem saraf perifer menghubungkan otak ke seluruh tubuh dan mengirimkan sinyal ke otot. Jika saraf ini rusak atau terganggu, otot tidak akan dapat merespons sinyal yang mereka terima dari otak.

Gejala pertama sindrom Guillain-Barré biasanya sensasi kesemutan di jari kaki, kaki, dan tungkai. Kesemutan menyebar ke atas ke lengan dan jari Anda. Gejalanya bisa berkembang sangat cepat. Pada beberapa orang, penyakit ini bisa menjadi serius hanya dalam beberapa jam.

Gejala

Sindrom Guillain-Barré sering dimulai dengan kesemutan dan kelemahan mulai dari kaki dan tungkai dan menyebar ke tubuh bagian atas dan lengan. Saat Sindrom Guillain-Barré berkembang, kelemahan otot bisa berubah menjadi kelumpuhan.

Melansir Mayo Clinic, berikut tanda dan gejala Sindrom Guillain-Barré:

  • Sensasi tertusuk jarum di jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki atau pergelangan tangan

  • Kelemahan pada kaki yang menyebar ke tubuh bagian atas

  • Kesulitan berjalan

  • Kesulitan dengan gerakan wajah, termasuk berbicara, mengunyah atau menelan

  • Ketidakmampuan untuk menggerakkan mata

  • Kesulitan dengan kontrol kandung kemih atau fungsi usus

  • Detak jantung menjadi cepat

  • Tekanan darah rendah atau tinggi

  • Sulit bernafas

Pengobatan

Melansir Healthline, sindrom Guillain-Barré adalah proses inflamasi autoimun yang self-limiting, artinya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, siapa pun dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit untuk dilakukan observasi secara ketat. Gejalanya dapat dengan cepat memburuk dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

Pada kasus yang parah, orang dengan sindrom Guillain-Barré dapat mengembangkan kelumpuhan pada seluruh tubuh. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika kelumpuhan mempengaruhi diafragma atau otot dada, mencegah pernapasan yang tepat.

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi keparahan serangan kekebalan dan mendukung fungsi tubuh Anda, seperti fungsi paru -paru sembari menunggu sistem saraf pulih. Berikut pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Plasmapheresis (pertukaran plasma)

Tujuan plasmapheresis adalah untuk menghilangkan antibodi yang menyerang saraf dari darah Anda. Selama prosedur ini, mesin digunakan untuk mengeluarkan darah dari tubuh Anda. Mesin ini menghilangkan antibodi dari darah Anda dan kemudian mengembalikan darah ke tubuh Anda.

2. Imunoglobulin intravena (IVIG)

Imunoglobulin mengandung antibodi donor yang normal dan sehat. Imunoglobulin dosis tinggi dapat membantu memblokir antibodi yang menyebabkan sindrom Guillain-Barré.

Untuk perawatan lainnya, Anda mungkin akan diberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah pembekuan darah. Anda akan menerima terapi okupasi dan fisik juga. Selama fase akut penyakit, pengasuh akan secara manual menggerakkan lengan dan kaki Anda agar tetap fleksibel.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Menyesatkan, Unggahan tentang Sindrom Guillain-Barre yang Terjadi setelah Vaksinasi Covid-19

Berita terkait

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

22 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

25 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

27 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

35 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

36 hari lalu

KAI Daop 9 Jember Siapkan 10 Lokomotif dan 72 Kereta selama Periode Angkutan Lebaran 2024

KAI Daop 9 Jember menyediakan 72 armada kereta selama periode angkutan Lebaran dari 31 Maret hingga 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

43 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Banjir Mulai Surut, KA Pandalungan Terlambat Tiga Jam Tiba di Stasiun Jember

44 hari lalu

Banjir Mulai Surut, KA Pandalungan Terlambat Tiga Jam Tiba di Stasiun Jember

KA Pandalungan masih terkena dampak banjir yang terjadi di wilayah Semarang dan sebagian utara Pulau Jawa, Jumat, 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

44 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

45 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Hanya Soal Wajah, Perawatan Ujung Rambut Hingga Kaki Semakin Tren Saat Ini

47 hari lalu

Tak Lagi Hanya Soal Wajah, Perawatan Ujung Rambut Hingga Kaki Semakin Tren Saat Ini

Saat ini tren perawatan yang sedang digemari adalah perawatan yang tidak hanya fokus di bidang kulit wajah, melainkan perawatan tubuh seluruhnya.

Baca Selengkapnya