Penelitian Sebut 1 dari 8 Penyintas Alami Long Covid

Reporter

Antara

Jumat, 5 Agustus 2022 20:24 WIB

Ilustrasi anak demam. webmd.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut penelitian, satu dari delapan orang yang terinfeksi virus corona mengalami setidaknya satu gejala long COVID. Dengan lebih dari setengah miliar kasus COVID-19 tercatat di seluruh dunia sejak awal pandemi pada 2020, kekhawatiran meningkat mengenai gejala jangka panjang yang terlihat pada orang dengan long COVID.

Namun, hampir tidak ada penelitian yang membandingkan penderita long COVID dengan yang belum pernah terinfeksi sehingga ada kemungkinan sebagian gangguan kesehatan itu tidak disebabkan oleh virus. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet meminta lebih dari 76.400 orang dewasa di Belanda untuk mengisi kuesioner daring tentang 23 gejala umum long COVID. Antara Maret 2020 dan Agustus 2021, setiap peserta mengisi kuesioner sebanyak 24 kali.

Selama periode itu, lebih dari 4.200 di antaranya atau 5,5 persen dilaporkan terinfeksi COVID-19. Dari yang terinfeksi, lebih dari 21 persen setidaknya mengalami satu gejala baru atau gejala semakin parah pada 3-5 bulan setelah terinfeksi.

Meski demikian, hampir 9 persen responden yang tidak terinfeksi COVID-19 melaporkan peningkatan yang serupa. Ini menunjukkan 12,7 persen dari pasien COVID-19atau sekitar satu dari delapan mengalami gejala jangka panjang, kata penelitian tersebut.

Penelitian ini juga mencatat gejala sebelum dan sesudah infeksi COVID-19, memungkinkan para peneliti untuk menentukan dengan tepat apa yang berhubungan dengan virus tersebut. Gejala umum long COVID meliputi nyeri dada, sulit bernapas, nyeri otot, kehilangan indera perasa dan penciuman, serta rasa lelah. Salah satu anggota penelitian, Aranka Ballering dari Universitas Groningen mengatakan long COVID adalah masalah mendesak dengan jumlah korban yang meningkat.

Advertising
Advertising

"Dengan melihat gejala pada kelompok kontrol yang tidak terinfeksi dan pada individu sebelum dan sesudah infeksi SARS-CoV-2, kami dapat menjelaskan gejala yang mungkin merupakan akibat dari aspek kesehatan penyakit tidak menular dari pandemi, seperti stres yang disebabkan oleh pembatasan dan ketidakpastian," katanya.

Penelitian dibatasi dengan tidak dimasukkannya varian baru seperti Delta atau Omicron dan peneliti tidak mengumpulkan informasi tentang sejumlah gejala seperti kabut otak, yang juga dianggap sebagai gejala umum long COVID. Seorang peneliti lain, Judith Rosmalen, mengatakan penelitian di masa datang harus meliputi gejala kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, juga aspek lain seperti kabut otak, insomnia, dan rasa tak enak badan setelah aktivitas ringan.

Christopher Brightling dan Rachael Evans, para ahli dari Universitas Leicester Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan riset ini adalah kemajuan besar pada penelitian long COVID sebelumnya karena memiliki kelompok kontrol yang tidak terinfeksi.

"Yang menggembirakan, data dari studi lain menunjukkan ada tingkat long COVID yang lebih rendah pada orang yang sudah divaksinasi atau terinfeksi varian Omicron," kata mereka.

Baca juga: Perlunya Vaksinasi Booster Jelang Endemi untuk Cegah Long Covid

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

15 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya