Cara Atasi Depresi Secara Medis dan Alami

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 17 Agustus 2022 09:38 WIB

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kecemasan, ketakutan berlebihan, depresi kini banyak dibicarakan imbas dari meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental. Kondisi kesehatan ini banyak dialami orang dewasa, bahkan beberapa di antaranya memutuskan bunuh diri.

Depresi dapat mempengaruhi kehidupan dengan mempengaruhi suasana hati, menjadikan penderitanya memiliki produktivitas lebih rendah. Berikut ulasan mengenai depresi, ciri-ciri, dan cara mengatasinya, dilansir dari Healthline dan Medicalnewstoday.

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang meliputi sedih, cemas, takut dan marah yang berlangsung lama. Berbeda dengan kesedihan yang umumnya dirasakan semua orang di dunia yang merupakan siklus dalam kehidupan dan belangsung sebentar, kesedihan yang timbul dari depresi justru berlangsung relatif lama, menghitung minggu, bulan, bahkan tahun.

Gejala depresi
Depresi yang dialami seseorang dapat diketahui jika mengalami berbagai gejala. Gejala-gejala ini bisa merupakan gejala psikologis maupun fisik, seperti:
-Perubahan suasana hati yang terjadi terus menerus.
-Kehilangan minat atau hobi.
-Perubahan nafsu makan yang berimbas pada perubahan berat badan.
-Gelisah
-Kelelahan
-Kebanyakan tidur atau sulit tidur
-Merasa tidak berguna secara berlebihan.
-Merasa bersalah secara berlebihan.
-Kesulitan membuat keputusan dan sulit fokus.
-Bertambah atau berkurangnya gairah seksual.
-Memikirkan upaya bunuh diri.

Setelah merasakan gejala depresi ini sebanyak lima atau lebih selama dua minggu, dokter biasanya akan menyimpulkan pasien menderita depresi. Sakit kepala dan masalah pencernaan juga dapat ditimbulkan oleh depresi.

Advertising
Advertising

Bisakah disembuhkan?
Depresi dapat diatasi dengan perawatan atau pemulihan yang menggabungkan terapi gaya hidup dengan penggunaan obat-obatan medis. Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk penderita depresi. Obat-obatan ini berupa antidepresan seperti:

-Inhibitor rauptake serotonin selektif. Obat ini merupakan antidepresan yang paling sedikit efek samping. Namun, untuk wanita hamil dan penderita glaukoma sudut sempit disarankan berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli.

-Serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor. Obat ini mengatasi depresi dengan cara meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin dan norepinefrin di otak. Sama dengan inhibitor reuptake serotonin, obat ini juga tidak disarankan untuk penderita penyakit glaukoma sudut sempit dan penderita penyakit hati dan ginjal.

-Antidepresan trisiklik dan tetrasiklik. Dua antidepresan ini dapat mengobati depresi dengan cara yang sama dengan serotonin dan norepinefrin reuptake, yaitu dengan meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin dan norepinefrin di otak. Obat ini juga harus digunakan dengan saran dokter untuk penderita penyakit hati.

Terapi gaya hidup yang dilakukan untuk mengatasi depresi adalah sebagai berikut:
-Psikoterapi
-Terapi perilaku kognitif
-Terapi perilaku dikletis
-Terapi psikodinamik
-Terapi cahaya
-Terapi kejang listrik
-Terapi alternatif meliputi meditasi dan akupunktur

Meskipun mungkin tidak akan terlalu berpengaruh seperti mengobati depresi dengan perawatan terapi dan obat, ada beberapa hal yang dapat mengobati depresi secara alami, seperti olahraga rutin 3-5 hari seminggu, minum suplemen yang mengandung S-adenosil-L-metionin atau 5hidroksitriptofan, asam lemak omega-3, yang dapat meringankan gejala depresi, juga suplemen yang mengandung vitamin B dan vitamin D.

Baca juga: 11 Penyebab Depresi: Termasuk Menikah, Perceraian, Kematian

Berita terkait

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

3 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

7 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

8 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

9 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

10 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

13 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

17 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

18 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

18 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

22 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya