BKKBN Sebut Kaitan Pernikahan Dini dan Anak Stunting

Reporter

Antara

Senin, 22 Agustus 2022 21:24 WIB

Ilustrasi stunting. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan perkawinan dini merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia. Tercatat, pada 2021 angka itu menyentuh 24,4 persen.

Adanya pernikahan dini memperbesar kematian ibu dan bayi. Anak yang ditinggalkan oleh ibu memiliki peluang lebih besar terkena stunting karena kurang pengasuhan dan kasih sayang yang semestinya. Stunting yang terjadi akibat pengasuhan yang baik disebabkan emosi maupun fisik.

Dari segi emosional, anak dapat dikatakan belum mampu dan siap menghadapi berbagai risiko dalam berumah tangga karena berada pada usia yang butuh banyak waktu untuk bermain dan belajar. Sedangkan dari segi kesehatan secara fisik bagi perempuan, tubuh anak usia di bawah 19 tahun masih mengalami pertumbuhan, terutama pada bagian rahim. Apabila anak sudah kawin pada rentang usia tersebut, potensi terkena kanker mulut rahim akan membesar.

Ia menambahkan pengasuhan yang buruk berimbas pada meningkatnya angka perceraian di Indonesia. Keluarga yang tidak utuh menimbulkan rasa tidak bahagia pada anak sehingga salah satu dampaknya adalah hilangnya nafsu makan hingga kurangnya penyerapan nutrisi di tubuh anak.

Sebagai upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, BKKBN terus menggemakan slogan Empat Terlalu (4T) pada masyarakat, yang mencakup jangan terlalu muda saat melahirkan, jangan terlalu tua saat melahirkan, jangan terlalu sering atau banyak melahirkan, dan jangan ada jarak kelahiran yang berdekatan.

Advertising
Advertising

“Bukan sering kawin, tapi sering melahirkan. Kemudian, jangan terlalu banyak anaknya. Dua anak saja tapi sehat dan tidak stunting,” jelas Hasto.

BKKBN juga membentuk forum Generasi Berencana (GenRe) yang dijadikan sebagai wadah bagi para remaja untuk mensosialisasikan cara mencegah stunting pada anak, pentingnya perencanaan berkeluarga, sampai memperluas edukasi kesehatan reproduksi. GenRe juga tidak hanya berbicara soal stunting dan bahaya perkawinan dini tetapi juga mencegah munculnya remaja yang terkena gangguan mental emosional, yang di Indonesia jumlahnya 9,8 persen.

Pengguna narkoba usia remaja pun menyentuh 5 persen. Melalui forum itu, Hasto berharap pada 2022 angka stunting dapat turun menjadi 21 persen. Diharapkan pula perkawinan dini beserta masalah remaja lain dapat teratasi sehingga Indonesia memiliki generasi bangsa yang unggul dan sehat.

Baca juga: Cegah Pernikahan Dini dengan Edukasi Seksualitas pada Anak

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

13 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

2 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

16 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya