Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Pernikahan Dini dengan Edukasi Seksualitas pada Anak

Reporter

ilustrasi pernikahan muda (pixabay.com)
ilustrasi pernikahan muda (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian edukasi seksualitas sudah dapat dilakukan sejak dini. Namun, perlu dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia tumbuh kembang anak. Psikolog Klinis dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, mengatakan pemberian edukasi seksualitas pada masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya pernikahan dini.

“Anak remaja tidak suka dibuat penasaran. Itu justru membuat mereka ingin mencoba. Harusnya kita melakukan pendidikan seksualitas di usia yang tepat, termasuk memberi tahu risiko-risiko pernikahan dini,” kata Anna.

Pada saat memberikan edukasi seksualitas yang terkait dengan pernikahan dini, Anna mengatakan sangat penting untuk setiap pihak menjabarkan bagaimana sebenarnya suka duka yang terjadi apabila melakukannya. Edukasi itu tidak hanya memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara berhubungan seks yang sehat atau sekadar memperkenalkan alat kelamin tetapi juga segala hal yang berhubungan dengan seks, termasuk cara berkomunikasi sehat dengan orang lain.

Pada balita, misalnya, dia menyarankan agar orang tua dapat mengedukasi anak dengan memperkenalkan nama alat kelamin. Dengan memperkenalkan bagian seksualnya, anak akan lebih cepat bertindak apabila terjadi suatu kejahatan seksual.

“Orang tua melindungi apa ketika anak melaporkan sesuatu yang tidak jelas? Tapi ketika sudah diberi tahu nama alat kelaminnya, anak bisa melaporkan dengan cepat ketika dia sampai mengalami kejahatan seksual,” ujar Anna.

Edukasi pada balita termasuk membiasakan anak agar tidak melepas baju di sembarang tempat atau memperlihatkan bagian tubuh di lingkungan yang terbuka serta mengajarkan adanya sentuhan baik dan buruk yang dilakukan oleh orang saat melakukan kontak fisik dengan anak. Anna menuturkan bagi anak yang telah duduk di bangku sekolah dasar (SD), para guru dapat mulai mengajarkan peran-peran yang dilakukan oleh setiap gender. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) perlu diajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika memiliki ketertarikan pada lawan jenis.

“Penting untuk diajarkan pada pendidikan seksualitas. Kemudian nanti saat SMA bisa dilanjutkan bagaimana menjalin relasi yang sehat dengan orang lain, bukan relasi yang toksik. Itu juga pendidikan seksualitas yang perlu dibahas,” ujarnya.

Ia mengatakan sangat salah apabila masyarakat masih berpikiran pemberian pendidikan seksual tidak boleh dilakukan karena melalui pelajaran tersebut anak-anak dapat menghormati diri sendiri, kesehatan seksualnya, serta mampu lebih menghormati lawan jenis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dengan mereka mendapatkan pendidikan seksualitas yang sesuai usia justru anak itu terlindung dari risiko-risiko masalah kejahatan seksual, risiko-risiko melakukan hal-hal yang tidak benar dari seksualitas dia, justru dia memiliki kehidupan seksualitas yang lebih sehat. Jadi, salah sekali kalau tidak boleh melakukan pendidikan seksualitas, justru ini penting sekali,” ucap Anna.

Secara terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyoroti edukasi mengenai pernikahan pada anak perlu lebih digalakkan untuk dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.

“Salah satu hal yang perlu kita lakukan adalah kita luruskan bahwa pemahaman terhadap kesehatan reproduksi itu penting,” kata Hasto.

Hasto mengatakan hal tersebut penting untuk dilakukan lebih masif lagi agar dapat mengubah pandangan masyarakat pada pendidikan seksual yang masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu. Ia menjelaskan apabila anak tersebut memilih untuk hamil pada usia yang lebih muda, tulang akan berhenti bertambah panjang dan mudah terkena penyakit saat usia tua karena perempuan akan mengalami menopause dan osteoporosis serta rentan terkena kanker mulut rahim.

Hasto menegaskan apabila anak telah memahami dan mengetahui pentingnya kesehatan pada sistem reproduksi tubuh maka akan memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda saat menanggapi hal terkait perkawinan.

Baca juga: Tidak Mudah Ingin Nikah Muda dengan Dispensasi Kawin

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kemnaker Rilis Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

1 hari lalu

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merilis Kepmenaker Nomor 88 Tahun 2023 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja, di Kantor Apindo, Kamis, 1 Juni 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Kemnaker Rilis Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merilis Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 88 Tahun 2023 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja.


Fakta Seputar Insiden Predator Seks di Oklahoma: Kirimi Pesan Singkat, Tembak 6 Orang, Lalu Bunuh Diri

28 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Doc. Marisa Kuhlewein (QUT) and Rachel Octaviani (UPH)
Fakta Seputar Insiden Predator Seks di Oklahoma: Kirimi Pesan Singkat, Tembak 6 Orang, Lalu Bunuh Diri

Predator seks di Oklahoma yang tembak 6 orang diketahui sempat kirimi korbannya pesan singkat. Ia juga ditemukan tewas setelah bunuh diri.


Korban Pembunuhan Predator Seks di Oklahoma Sempat Dikirimi Pesan Singkat oleh Pelaku

29 hari lalu

Ashleigh Webster menunjukkan foto putrinya Ivy Webster dan sahabatnya Tiffany Guess, yang keduanya dibunuh di Henryetta, Oklahoma, AS 2 Mei 2023. REUTERS/Nick Oxford
Korban Pembunuhan Predator Seks di Oklahoma Sempat Dikirimi Pesan Singkat oleh Pelaku

Aparat memastikan enam orang yang ditemukan tewas di sebuah rumah di negara bagian Oklahoma diduga ditembak terpidana pelaku kejahatan seksual.


Predator Seks dari Oklahoma AS Tembak 6 Orang, Kemudian Bunuh Diri

29 hari lalu

Suasana rumah setelah ditemukannya 7 mayat termasuk dua remaja yang hilang dan terpidana pelaku kejahatan seksual, ditemukan di Henryetta, Oklahoma, AS, 2 Mei 2023. REUTERS/Nick Oxford
Predator Seks dari Oklahoma AS Tembak 6 Orang, Kemudian Bunuh Diri

Polisi memastikan enam orang yang ditemukan tewas di sebuah rumah di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat, diduga ditembak pelaku kejahatan seksual


Cegah Kekerasan Seksual Anak, Asrama Putri ITB Kampanye Lewat Dongeng

34 hari lalu

Sejumlah anak berpose untuk mendukung aksi bertajuk Jo Kawin Bocah, Stop Kekerasan dan Eksploitasi Seksual saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Juli 2022. Aksi tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Nasional. ANTARA/Maulana Surya
Cegah Kekerasan Seksual Anak, Asrama Putri ITB Kampanye Lewat Dongeng

Asrama Putri ITB melakukan sosialisasi terkait dasar-dasar pencegahan kekerasan seksual kepada siswa SDN 103 Coblong, Kota Bandung.


Mas Dhito Minta Duta Genre Ikut Berperan dalam Pencegahan Pernikahan Dini

9 Maret 2023

Mas Dhito Minta Duta Genre Ikut Berperan dalam Pencegahan Pernikahan Dini

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kediri menyebarkan ajakan kepada kalangan remaja untuk mencegah pernikahan dini.


Ada Kasus Stunting di Kota Solo, Gibran: Masih Banyak, tapi 2024 Harus Nol Persen

7 Maret 2023

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berinteraksi dengan elang bondol saat pembukaan Solo Safari, Jumat, 27 Januari 2023. Foto: Humas Pemerintah Kota Solo.
Ada Kasus Stunting di Kota Solo, Gibran: Masih Banyak, tapi 2024 Harus Nol Persen

Gibran mengakui masih ada kasus stunting di Kota Solo. Dia berjanji, 2024 Solo akan zero stunting pada 2024.


Perlunya Peran Keluarga untuk Cegah Perkawinan Anak

3 Maret 2023

Ilustrasi perkawinan anak. voiceofwadi.com
Perlunya Peran Keluarga untuk Cegah Perkawinan Anak

Keluarga dapat berperan membimbing anak agar tidak menikah usia dini dan lebih memikirkan masa depan. Ini dampak buruk perkawinan anak.


Makna Body Count, Kata yang Viral di TikTok Ini Dianggap Tidak Sopan

2 Februari 2023

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Makna Body Count, Kata yang Viral di TikTok Ini Dianggap Tidak Sopan

Penjelasan apa itu body count yang viral di TikTok tentang seks beserta dampak buruk yang mengintai di depan mata.


Perlunya Peran Orang Tua Memberikan Pendidikan Seksual Dini pada Anak

31 Januari 2023

Tak Perlu Malu Soal Pendidikan Seksual Dini
Perlunya Peran Orang Tua Memberikan Pendidikan Seksual Dini pada Anak

Orang tua berperan besar dalam memberikan edukasi terkait pendidikan seksual pada anak sejak usia dini. Ini tujuannya.