Pakar Ingatkan Subvarian COVID-19 yang Semakin Tak Menunjukkan Gejala Khas

Reporter

Antara

Jumat, 26 Agustus 2022 21:04 WIB

Warga mengikuti Vaksin Booster Covid 19 yang diselenggarakan oleh RSUD Kecamatan Johar Baru di GOR Johar Baru, Jakarta, Selasa 14 Juni 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis tambahan atau booster untuk menekan penularan virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru COVID-19 masih terus bermunculan. Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prasenohadi, menyatakan subvarian baru COVID-19 semakin tidak menunjukkan kekhasan gejala saat menginfeksi.

“Awalnya bersarang di saluran pernapasan atas. Tapi kenyataannya, dengan perjalanan waktu, ternyata virus ini mampu mencapai organ-organ tertentu. Makanya, kenapa sekarang gejalanya menjadi tidak khas,” kata Prasenohadi dalam bincang-bincang "Perkembangan Gejala pada Subvarian BA.5", Jumat, 26 Agustus 2022.

Prasenohadi menuturkan pada mulanya infeksi akibat COVID-19 menyerang saluran pernapasan bagian atas. Gejala yang diderita berupa batuk, pilek, demam seperti influenza atau ditambah sesak napas bila bergejala sedang hingga berat. Saat ini pada kasus varian Delta, gejala yang paling banyak dilaporkan penderita berupa sesak napas. Sedangkan pada kasus varian Omicron, gejala yang paling banyak adalah batuk.

Hal itu kemungkinan disebabkan antibodi yang meningkat karena tingginya cakupan vaksinasi atau Omicron yang lebih lemah dari keganasan Delta. Namun, seiring berjalannya waktu, ditemukan pula pasien COVID-19 justru memiliki gejala seperti diare. Prasenohadi menjelaskan kekhasan yang semakin hilang itu disebabkan virus dapat menyebar ke sejumlah organ tubuh tertentu dan mengganggu fungsi organ berjalan dengan baik seperti biasa.

“Sering ditemukan orang dengan diare ternyata begitu diusap PCR positif dan keluhannya hanya diare, atau pasien dengan kelelahan dan kesadaran menurun. Itu karena bisa menyerang otak, usus, ginjal, dan sebagainya,” ucap dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu.

Advertising
Advertising

Penyebab lain yakni ditemukannya virus akan mengenai organ yang dianggapnya lemah sehingga keluhan akan gejala yang dirasakan pasien sudah tidak dapat lagi dikatakan khas. Dari beberapa pemeriksaan COVID-19 yang ia lakukan ditemukan ada pasien yang telah dinyatakan negatif COVID-19 justru tiba-tiba mengalami gangguan ginjal atau jantung. Ada pula pasien yang mengaku merasa lebih cepat lelah hingga mengalami gangguan pembekuan darah.

“Itu bisa berlangsung lama. Beberapa pasien saya sudah lama menderita COVID-19, kemudian sudah sembuh, PCR sudah negatif, tapi naik tangga tidak mampu, berjalan jauh juga tidak mampu karena terjadi pembekuan darah,” jelasnya.

Menurut Prasenohadi, meski pandemi kini didominasi oleh Omicron dengan varian BA.5, tidak menutup kemungkinan bila gejala yang dirasakan bisa sama seperti yang diakibatkan oleh varian Alfa atau Delta karena tergantung imunitas dan kondisi tubuh seseorang. Karena itu, sambil pemerintah dan para ahli terus melakukan kajian, ia berharap semua pihak bekerja sama menekan penularan COVID-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi yang disediakan.

“Penyakit ini baru dua tahun, kita tidak tahu lima atau 10 tahun ke depan. Jadi, manusia masih mempelajari COVID- 19 ini. Berbeda dengan kita belajar menangani TBC atau asma atau pasien lain yang kita sudah tahu obatnya. Ini masih berjalan, semuanya masih di awang-awang,” katanya.

Baca juga: Tak Hanya Covid-19, Ini 7 Penyebab Lain Munculnya Kabut Otak

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya