Ketahui Sederet Potensi Risiko Jika Melakukan Laser Wajah

Sabtu, 27 Agustus 2022 15:15 WIB

Mengenal Perawatan Kulit Wajah dengan Teknologi Laser Rejuvenation. Depositphotos

TEMPO.CO, Jakarta - Laser wajah merupakan salah satu prosedur kecantikan yang bermanfaat meremajakan kulit, memudarkan kerutan halus, bintik-bintik penuaan, bekas jerawat, mengembalikan warna atau tekstur kulit tidak merata, dan memperbaiki kulit yang rusak akibat sinar matahari. Laser berkeja dengan menguapkan lapisan luar kulit, untuk kemudian mendorong pertumbuhan serat kolagen baru.

Mengutip Healthline di laman healthline.com, sejauh ini ada dua jenis prosedur laser wajah yang umum dilakukan. Pertama, laser ablatif termasuk karbon dioksida (CO2) atau Erbium. Perawatan ini digunakan untuk menghilangkan bekas luka, kutil, dan kerutan yang dalam.

Kedua, laser non-ablatif yang digunakan untuk rosacea, spider veins, dan masalah kulit terkait jerawat.

Risiko Melakukan Perawatan Laser Wajah

Seperti prosedur kecantikan lainnya, laser wajah juga berpotensi menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

1. Hiperpigmentasi

Advertising
Advertising

Mengutip Cleveland Clinic di laman clevelandclinic.org, hiperpigmentasi ataupun hipopigmentasi dapat terjadi pada daerah yang dirawat menggunakan laser. Tetapi, masalah ini dapat diobati dengan krim pemutih yang bertugas mempercepat pemudaran pigmen.

2. Pengaktifan virus herpes

Pengaktifan kembali herpes simplex cold sores dapat terjadi setelah laser kulit, terutama virus yang berada di sekitaran mulut. Namun, ini dapat dicegah dengan meminta obat antivirus dari dokter yang dapat diminum sebelum prosedur laser wajah.

3. Pembengkakan

Melansir Mayoclinic di laman mayoclinic.org, kulit yang dilaser mungkin membengkak, gatal atau memiliki sensasi terbakar. Kemerahan pada kulit juga bisa berlangsung cukup lama. Pada kasus ini, dokter mungkin akan meresepkan steroid oral.

4. Milia

Milia atau benjolan kecil putih dapat muncul di daerah yang dirawat dengan laser selama masa penyembuhan. Namun bisa dihilangkan menggunakan waslap lembut saat membersihkan wajah.

Lebih lanjut, orang dengan riwayat mengkonsumsi obat jerawat isotretinoin (amnesteem) selama setahun terakhir, memiliki jaringan ikat atau penyakit autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki riwayat bekas luka keloid, pernah menjalani terapi radiasi pada wajah, memiliki riwayat pelapisan ulang laser sebelumnya, rentan terhadap luka dingin atau baru terkena virus herpes, sedang hamil atau menyusui, dan memiliki riwayat kelopak mata yang membelok ke luar (ektropion) musti berkonsultasi dan berhati-hati saat ingin melakukan laser wajah.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Laser Wajah Gagal, Wanita Ini Alami Cacat Permanen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

2 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

29 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

34 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

52 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

54 hari lalu

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

3 Maret 2024

Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

Orang mungkin sering merasa haus karena beberapa alasan, misalnya cuaca panas. Namun ada juga penyebab lain yang lebih serius terkait kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

28 Februari 2024

Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

23 Februari 2024

Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

Dokter mengatakan untuk mengendalikan kondisi autoimun orang perlu berdamai dengan kondisinya. Salah satunya dengan mengendalikan stres.

Baca Selengkapnya

Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

2 Februari 2024

Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

Diva Celine Dion didiagnosis menderita kelainan neurologis autoimun langka memicu kekakuan otot progresif dan kejang yang menyakitkan sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Tanda Peradangan Mata Terkait Penyakit Autoimun

26 Januari 2024

Tanda Peradangan Mata Terkait Penyakit Autoimun

Kenali sejumlah gejala peradangan mata yang mengindikasikan adanya penyakit autoimun dan harus segera ditangani dokter.

Baca Selengkapnya