Gendang Telinga Pecah Bisa Sembuh Sendiri, Bagaimana Prosesnya?

Sabtu, 10 September 2022 06:04 WIB

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat seseorang mengalami gendang telinga pecah, dokter akan melakukan diagnosis pemeriksaan otoskopi. Mengutip WebMD, dokter akan menguji pendengaran seseorang untuk menentukan pengaruh gendang telinga yang pecah terhadap pendengaran.

Tes audiologi menggunakan rangkaian nada. Tes ini seseorang akan mendengarkan dengan headphone untuk menentukan tingkat pendengarannya. Sebagian besar gangguan pendengaran gendang telinga yang pecah bersifat sementara. Pendengaran akan normal kembali setelah gendang telinga sembuh.

Gendang telinga pecah sembuh alamiah

Gendang telinga pecah bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan. Dokter pun biasanya meresepkan antibiotik, baik oral maupun obat tetes telinga untuk mencegah dan mengobati infeksi telinga.

Advertising
Advertising

Kehangatan juga mempengaruhi gendang telinga untuk meredakan ketaknyamanan. Jika gendang telinga lambat dalam proses penyembuhan, seseorang mungkin akan dirujuk ke dokter telinga hidung dan tenggorokan (THT) yang mungkin menempatkan patch di atas gendang telinga, sebagaimana dilansir Mayo Clinic.

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki gendang telinga yang pecah. Operasi biasanya dilakukan secara rawat jalan. Biasanya, prosedur hanya memakan waktu beberapa jam karena dokter hanya akan menempelkan jaringan ke gendang telinga untuk pemulihan. Operasi biasa dilakukan ketika gendang telinga yang pecah mengalami infeksi bakteri.

Saat gendang telinga dalam proses pemulihan sembuh, seseorang perlu menjaga tetap kering. Berarti, tidak berenang atau menyelam sampai dokter memastikan gendang telinga sembuh. Seseorang juga harus menggunakan penutup telinga ketika mandi untuk meminimalkan kemungkinan air masuk.

Baca: 3 Jenis Gangguan Pendengaran, Apa Saja Perbedaannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

4 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

7 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

11 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

14 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

24 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

25 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

30 hari lalu

Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

31 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

32 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya