Ketahui Gejala dan Penyebab Depresi

Reporter

Novita Andrian

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 13 September 2022 06:00 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Depresi diklasifikasikan sebagai gangguan mood. Misalnya ada perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Data yang dikutip dari Healthline menyebutkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa 18,5% orang dewasa memiliki gejala depresi dalam periode 2 minggu tertentu pada tahun 2019.

Berbeda dari kesedihan, depresi biasanya melibatkan kebencian pada diri sendiri sedangkan kesedihan biasanya tidak.

Setiap orang mengalami depresi dengan cara yang berbeda. Ini dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari yang mengakibatkan hilangnya waktu dan produktivitas yang lebih rendah. Selain itu juga dapat beberapa kondisi kesehatan kronis. Kondisi yang bisa bertambah buruk karena depresi meliputi yaitu radang sendi dan kegemukan.

Healthline merangkum ciri-ciri orang yang mengalami depresi, yaitu:

  1. Sering merasa sedih atau cemas
  2. Merasa putus asa, tidak berharga, dan pesimis
  3. Banyak menangis
  4. Mudah kesal atau marah
  5. Kesulitan berkonsentrasi, mengingat atau membuat keputusan
  6. Kesulitan tidur, bangun pagi, atau tidur berlebihan
  7. Kurang nafsu makan atau perubahan berat badan
  8. Pikiran tentang kematian, bunuh diri, melukai diri sendiri, atau upaya bunuh diri

Gejala

Advertising
Advertising

Gejala depresi juga bisa dialami berbeda antara pria, wanita, remaja dan anak-anak.

Melansir Medicalnewstoday, orang deewasa mungkin mengalami gejala yang berkaitan dengan:

  1. Suasana hati seperti kemarahan, agresivitas, lekas marah, kecemasan, atau kegelisahan
  2. Emosional seperti merasa kosong, sedih, atau putus asa3
  3. Kehilangan minat, tidak lagi menemukan kesenangan dalam kegiatan favorit, merasa mudah lelah, pikiran untuk bunuh diri, minum berlebihan, menggunakan narkoba, atau terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi
  4. Berkurangnya hasrat seksual atau kurangnya kinerja seksual
  5. Ketidakmampuan berkonsentrasi, kesulitan menyelesaikan tugas, atau respons yang tertunda selama percakapan
  6. Insomnia, tidur gelisah, kantuk berlebihan, atau tidak tidur sepanjang malam

Sedangkan gejala depresi pada anak-anak dapat mempengaruhi:

  1. Suasana hati seperti lekas marah, perubahan suasana hati yang cepat, mudah menangis
  2. Emosional seperti perasaan tidak kompeten atau putus asa, menangis, bahkan merasa ada kesedihan yang mendalam
  3. Perilaku. Seperti mendapat masalah di sekolah atau menolak pergi ke sekolah, menghindari teman atau saudara kandung, pikiran tentang kematian atau bunuh diri, atau menyakiti diri sendiri
  4. Kemampuan kognitif. Seperti kesulitan berkonsentrasi, penurunan kinerja sekolah, atau perubahan nilai
  5. Pola tidur. Seperti sulit tidur atau terlalu banyak tidur
  6. Kesejahteraan fisik. Seperti kehilangan energi, masalah pencernaan, perubahan nafsu makan, atau penurunan atau penambahan berat badan

Penyebab

Ada banyak kemungkinan penyebab yang memicu gejala depresi. Menurut Msdmanuals.com faktor-faktor yang bisa jadi pemicu yaitu:

  1. Genetik
  2. Perubahan tingkat neurotransmiter otak
  3. Faktor lingkungan seperti paparan trauma atau kurangnya dukungan sosial
  4. Kondisi tambahan seperti gangguan bipolar
  5. Interaksi antara berbagai faktor dapat meningkatkan risiko depresi. Misalnya, seseorang dengan riwayat keluarga atau risiko genetic

Ada beberapa tambahan dari WebMD yaitu:

  1. Obat-obatan tertentu. Beberapa obat, seperti isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat), obat antivirus interferon-alpha, dan kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko depresi.
  2. Depresi pada seseorang yang memiliki kerentanan biologis dapat diakibatkan oleh konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau teman.
  3. Jenis kelamin. Wanita sekitar dua kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk menjadi depresi.
  4. Penyalahgunaan zat. Hampir 30% orang dengan masalah penyalahgunaan zat juga mengalami depresi berat atau klinis.

NOVITA ANDRIAN
Baca juga : Pura-pura Tersenyum, Apa Itu Smiling Depression

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

4 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

6 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

7 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

11 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

16 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

16 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

23 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

25 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

29 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya