TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami smiling depression tampak sangat bahagia dan tersenyum bahagia atau puas dengan orang lain. Namun di dalam mereka akan mengalami gejala depresi yang menyedihkan.
Melansir dari Healthline, depresi mempengaruhi setiap orang secara berbeda dan memiliki berbagai gejala yang paling menonjol adalah kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan. Gejala klasik lainnya termasuk:
- Perubahan nafsu makan, berat badan, dan tidur.
- Kelelahan atau kelesuan.
- Perasaan putus asa, kurangnya harga diri, dan harga diri yang rendah.
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam melakukan hal-hal yang pernah dinikmati.
Seseorang dengan smiling depression mungkin mengalami beberapa atau semua hal di atas, tetapi di depan umum gejala ini tidak sepenuhnya ada. Bagi seseorang yang melihat dari luar, seseorang dengan smiling depression terlihat seperti individu yang aktif dan berfungsi tinggi, seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dengan keluarga dan kehidupan sosial yang sehat, seseorang yang tampak ceria, optimis, dan umumnya bahagia.
Tanda dan Gejala
Dilansir dari Psychcentral, jika merasa mengalami depresi karena terus berpura-pura untuk tersenyum, langkah pertama yang paling mudah adalah membandingkan perasaan Anda dengan penampilan di dunia luar.
Ketika sendirian, apakah Anda merasakan gejala yang terus-menerus, namun tidak pernah mengungkapkan perasaan ini kepada orang lain. Ini adalah pola khas smiling depression.
Depresi adalah kondisi kesehatan mental umum yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Ini dapat menyebabkan gejala seperti kekurangan energi atau kelelahan, lekas marah, meledak, atau perubahan suasana hati.
Selain itu kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang pernah dinikmati, merasa tidak berharga atau bersalah, kesulitan berpikir, berkonsentrasi, bahkan membuat keputusan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
MALINI