Kiat Cegah Luka Jadi Tetanus

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 13 September 2022 11:23 WIB

Ilustrasi luka bakar. Champlainvalleylaw.com

TEMPO.CO, Jakarta - Luka terbuka di kulit tak bisa dibiarkan sebab jika terinfeksi bakteri bisa menyebabkan tetanus. Infeksi bakteri serius ini bisa disebabkan oleh bakteri yang ada di tanah, pupuk kandang, serta di sekitar.

Luka tetanus bahkan bisa didapatkan saat tertusuk benda yang terkontaminasi bakteri. Tusukan ini akan mengembangkan infeksi hingga mempengaruhi seluruh tubuh dan berakibat fatal. Saat terinfeksi, awalnya akan muncul gejala awal seperti kejang dan kekakuan otot pengunyah. Gejala ini akan terjadi sekitar 7-10 hari sejak terinfeksi.

Gejala lain seperti kejang otot akan menyebar ke leher hingga tenggorokan yang menimbulkan kesulitan menelan hingga kejang otot wajah hingga akhirnya menyerang dada dan menyebabkan kesulitan bernapas. Gejala tetanus lain meliputi tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, berkeringat, detak jantung cepat, sensitivitas terhadap sentuhan, sakit tenggorokan, serta sakit kepala. Berikut tips mengobati tetanus menurut Medicalnewstoday.

Bersihkan luka secara menyeluruh
Membersihkan luka secara menyeluruh adalah langkah awal untuk menangani luka agar tidak menyebabkan infeksi yang berujung pada tetanus. Namun, luka yang punya kemungkinan besar berkembang jadi tetanus dianjurkan untuk ditangani oleh tenaga medis profesional. Berikut luka yang punya kemungkinan besar berkembang jadi tetanus:

-Luka atau luka bakar yang harus dibedah namun tertunda selama enam jam.
-Luka atau luka bakar yang melibatkan banyak jaringan terbuang.
-Tusukan atau cedera yang berkaitan dengan pupuk kandang atau tanah.
-Patah tulang serius yang terkena infeksi.
-Luka atau luka bakar yang dialami oleh pasien dengan sepsis sistemik.

Advertising
Advertising

Konsumsi penisilin atau metronidazol
Untuk mengobati tetanus, biasanya dokter akan meresepkan dua obat ini. Namun bagi pasien dengan alergi penisilin atau metronidazol akan diberikan tetrasiklin. Hal ini bertujuan untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri serta mencegah produksi neurotoksin. Neurotoksin akan menyebabkan gejala tetanus, yaitu kejang otot serta kekakuan.

Konsumsi antikonvulsan, relaksan otot, pankuronium dan vekuronium
Jika terlanjur alami gejala kejang otot dan kekakuan, dokter akan meresepkan antikonvulsan seperti diazelpam. Obat ini berfungsi untuk mengendurkan otot, mencegah kejang, serta sebagai obat penenang yang bisa mengurangi kecemasan. Lalu, relaksan otot seperti bakfelon yang berperan untuk mengurangi ketegangan otot. Cara kerjanya dengan menekan sinyal saraf dari sumsum tulang belakang. Terakhir, pankuronium dan vekuronium untuk menghambat neuromuskular menghambat sinyal dari saraf ke otot serta mengendalikan kejang otot.

Operasi
Jika sudah dalam keadaan parah atau punya kemungkinan tetanus yang besar, dokter akan menyarankan operasi sebagai cara penanganan luka tersebut. Hal ini ditujukan untuk mengangkat otot yang rusak dan terinfeksi. Tindakan operasi dinamakan debrimen atau menghilangkan jaringan yang telah terkontaminasi atau mati.

Baca juga: Bahaya jika Tertusuk Paku Berkarat

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

5 hari lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

8 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

9 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

11 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

21 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

22 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

27 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

28 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya