Baca: Bisa Jadi Anda Sosok Control Freak, Selalu Mengulik Kesalahan Orang Lain
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
TEMPO.CO, Jakarta - Control freak untuk menggambarkan sikap orang yang selalu ingin mengontrol banyak hal di sekitarnya menuruti kemauannya. Orang yang control freak gampang marah jika hal yang diatur itu tak dituruti sesuai kemauannya.
Mengutip Psychology Today, control freak bukan istilah klinis yang menggambarkan kondisi orang dengan kebutuhan kontrol tinggi yang terlalu ekstrem. Sikap control freak tak segan mengendalikan situasi dan orang lain secara manipulasi, memaksa, mengintimidasi, merendahkan, mengancam, dan menghujat.
1. Diskusi
Mengutip WebMD, sebagai langkah awal, ajak orang yang control freak untuk berdiskusi. Bicara tentang perilaku dia kepada orang lain. Katakan jika merasa tersinggung atau terganggu dengan sikapnya, tapi tetap memperhatikan batasan terhadap orang itu.
2. Tenang
Ketika berurusan dengan orang yang control freak di tempat kerja, dihadapi secara tenang dan santai. Berusaha untuk tak terbawa emosi dan kemarahan, karena hanya memperburuk masalah. Cari waktu yang tepat untuk memberitahu kalau perilakunya tidak terlalu menyenangkan, misalnya terlalu mengontrol.
3. TBatasan
Merujuk Cleveland Clinic, saat menjalin hubungan dengan orang yang bersikap control freak, sebaiknya menetapkan batasan, terkait hal yang bisa ditoleransi dan yang tidak. Ketika pasangan sudah terlalu semana-mena, bahkan melakukan kekerasan maupun pelecehan secara fisik dan verbal, sebaiknya ditinggalkan.
4. Cari dukungan dari orang terdekat
Saat terlibat dengan orang yang bersikap control freak setiap hari, cari dukungan dan perlindungan dari orang-orang terdekat yang bisa dipercaya. Berbicara dengan orang lain meringankan beban dan kekesalan terhadap kelakuan orang yang control freak.
5. Keamanan
Jika orang yang bersikap control freak melakukan kekerasan atau pelecehan seksual, fisik, maupun verbal, maka itu sudah melampaui batasnya. Orang yang control freak terkadang juga menguntit, mengancam, dan mengintimidasi secara emosional yang membuat seseorang merasa terancam, ketakutan, dan terganggu. Kalau sudah diperlakukan seperti itu, sebaiknya menghubungi pihak keamanan yang berwenang.
Baca: Bisa Jadi Anda Sosok Control Freak, Selalu Mengulik Kesalahan Orang Lain
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024
Baca SelengkapnyaJustin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.
Baca SelengkapnyaGame online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.
Baca SelengkapnyaMengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.
Baca SelengkapnyaPsikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.
Baca SelengkapnyaPerhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.
Baca SelengkapnyaSurabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca SelengkapnyaMenurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum
Baca Selengkapnya