Gangguan OCD, Apakah Berbeda dengan Perfeksionis?

Reporter

Fathur Rachman

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 19 September 2022 04:00 WIB

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak di antara kita yang sering salah kaprah membedakan antara sifat perfeksionis dan gangguan obsessive compulsive disorder atau OCD. Namun pada faktanya kedua hal tersebut adalah hal yang berbeda.

Jika kesalapahaman ini terus terjadi secara meluas, tentu akan ada salah paham secara terus-menerus. Maka dari itu berikut adalah penjelasan mengenai pengertiannya, tanda-tandanya, sampai efek dampaknya ke individu di masing-masing hal tersebut.

Memahami Gangguan Obsesif Kompulsif

Dalam laman psychcentral.com, OCD merupakan kondisi gangguan kesehatan mental yang melibatkan pikiran atau obsesi seseorang yang berulang, namun perilaku tersebut sesuatu yang tidak diinginkan berulang atau kompulsi.

Dengan kata lain, kompulsi merupakan cara untuk meredakan kecemasan untuk sementara. Namun hasil dari aktivitas tersebut secara jangka pendeknya akan meninggalkan satu siklus obsesi dan kompulsi.

Tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang OCD untuk melakukan aktivitas kesehariannya. Dengan contoh ketika seseorang terlalu mengkhawatirkan pikiran tentang kuman yang ada di sekitarnya. Dampaknya membuat penderita gangguan untuk memaksan rutin mencuci tangan secara berlebihan.

Advertising
Advertising

Bahkan gangguan ini membuat seseorang wajib mengatur objek dari urutan tertentu yang bertujuan untuk menghindari ketidaknyamanan atau bahaya. Dalam tahap yang lebih memburuk, OCD akan mengganggu kehidupan seseorang dengan memakan waktu seseorang setidaknya satu jam setiap hari, dan tidak terkendali.

Adapun penyebabnya yang dapat diketahui. Misalnya dari masalah autoimun, bawaan genetik, perilaku, kognitif, sampai terkait dengan lingkungan sekitar. Namun diagnose tersebut perlu dilakukan terlebih dahulu oleh seorang ahli psikologi yang tersertifikat.

Memahami Perfeksionisme

Berbeda dengan OCD, perfeksionime merupakan cara seseorang untuk mentapkan sesuatu dengan standar mereka sendiri yang umumnya tinggi. Dilansir dari Healthline, seseorang perfeksionis merasa sesuatu yang telah dilakukan selalu tidak pernah cukup baik. Maka dari itu, mereka akan mencari selalu kesempurnaan.

Jika OCD melakukan sesuatu karena suatu obsesi yang tidak diinginkan, maka perfeksionis mempunyai pandangan bahwa obsesi dilakukan untuk mencapai suatu hal. Sikap ini dapat terjadi di setiap kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Perfeksionis dalam tahap tertentu dapat menjadi motivator yang baik, namun terkadang menganggu kesehatan mental seseorang. Misalnya ketika seseorang harus selalu memiliki pekerjaan yang diinginkan. Namun jika tidak, maka dapat berpotensi menyebabkan kecemasan, gangguan makan, dan melukai diri sendiri. Demikian perbedaan gangguan OCD dan perfeksionisme.

FATHUR RACHMAN
Baca: Aliando Syarief Ngaku Idap OCD Ekstrem karena Dipaksa Bekerja dan Disiksa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

6 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

13 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

18 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

28 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

29 hari lalu

3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

30 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

34 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya