Berikut 4 Cara untuk Mendeteksi Kanker Prostat

Selasa, 20 September 2022 20:20 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti namanya, kanker ini terjadi pada prostat manusia. Melansir Mayoclinic, prostat merupakan kelenjar kecil berbentuk seukuran kenari yang berada di bawah kandung kemih.

Jika prostat mengalami gangguan yang lebih parah, maka akan mengganggu fungsi kelenjar ini. Pasalnya prostat berfungsi untuk menghasilkan cairan putih kental yang untuk menghasilkan cairan mani. Cairan tersebut digunakan untuk memberi nutrisi dan mengangkut sperma.

Faktanya, kanker prostat ini sudah sering terjadi dan yang paling umum. Biasanya banyak kanker prostat tumbuh secara perlahan pada kelenjar prostat yang awalnya memungkinkan tidak memperlihatkan gejala serius.

Maka dari itu, perlunya mengetahui gejala sekaligus mengecek ke dokter apabila memiliki tanda atau gejala persisten yang mengkhawatirkan kesehatan. Dengan begitu, akan meminimalkan risiko lebih besar dan pengobatan sejak dini.

Cara Mendeteksi Dini Kanker Prostat

Advertising
Advertising

Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kanker sebelum gejala muncul adalah dengan menjalani tes skrining. Semakin dini menemukan kanker, maka akan semakin mudah juga untuk mengobatinya. Melansir Healthline, ada empat cara untuk mendeteksi kanker prostat tersebut, sebagai berikut:

  1. Prostate-specific antigen (PSA)

Pemeriksaan prostate-specific antigen atau PSA merupakan cara yang dilakukan untuk memungkinkan mengindikasi kanker prostat sedini mungkin. Caranya ialah dengan melakukan tes darah untuk mengukur jumlah protein prostat dalam darah seseorang. Tes ini relatif sederhana dan tersedia secara luas untuk orang dengan prostat yang ingin diskrining.

Meskipun di beberapa kasus tes PSA sering terdapat pro dan kontra, misalnya tes ini dinilai akan meningkatkan peluang seseorang untuk deteksi dini, tetapi tidak mengurangi potensi seseorang dari dampak yang lebih buruk akibat kanker prostat. Namun ada hal yang dapat dipertimbangkan untuk memilih tes ini, seperti:

1. Tingkat akurasi

2. Overdiagnosis dan kecenderungan overtreatment

3. Manfaat keseluruhan yang tidak jelas

4. Sudah terjadinya pembesaran prostat

5. Usia yang lebih tua

6. Ejakulasi yang tidak sehat

7. Adanya Infeksi atau peradangan prostat

8. Obat-obatan tertentu

Pemeriksaan Digital Rectal Exam (DRE)

Cara selanjutnya ialah menjalani Digital Rectal Exam atau DRE. Pada proses ini, seorang dokter secara manual akan mengecek apakah adanya benjolan, area kaku, atau pembesaran prostat ke dalam rectum pasien.

Hal tersebut dipilih karena kanker prostat seringkali dimulai dari bagian belakang kelenjar yang dapat diteksi dari metode ini. Meskipun tidak seefektif tes PSA, tes ini lebih efektif di antara pria yang memiliki tingkat PSA rata-rata tetapi masih menderita kanker prostat.

Pencitraan Prostat

Dalam jurnal berjudul Pencitraan Kanker Prostat yang terbit pada tahun 2020, menjelaskan bahwa pencitraan prostat dapat digunakan untuk memandu tindakan campur tangan biopsy prostat.

Cara untuk mendeteksinya di antaranya menggunakan ultrasound, CT scan, dan MRI. Namun biasanya paling sering digunakan adalah Transrectal ultrasound atau TRUS, karena harganya yang relatif murah, tersedia luas, dan mampu memvisualisasi kelenjar prostat secara realtime.

Biopsi prostat

Cara terakhir adalah biopsi prostat yang dilakukan apabila sudah terjadi peningkatan PSA. Nantinya, dokter akan menganalisis sel dengan mengambil sampel kecil di jaringan prostat seseorang.

Jika mereka menemukan sel kanker, maka akan membantu memperlihatkan seberapa cepat pertumbuhan dan penyebaran di dalam tubuh. Untuk melakukan ini, mereka menentukan skor Gleason seseorang.

Itu pun dapat membantu mereka menentukan seberapa cepat mereka dapat menyebar dan tumbuh. Untuk melakukan ini, mereka menentukan skor Gleason seseorang. Skor Gleason umum dipakai karena efektif untuk memprediksi hal ini, meskipun hasilnya tidak mutlak.

FATHUR RACHMAN

Baca: Ciri-ciri Gangguan Prostat, Begini Gejalanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya