Sosialisasi Penggunaan Alat Kontrasepsi Perlu Terus Dilakukan

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 26 September 2022 04:30 WIB

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, mengatakan sangat penting untuk terus mensosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi untuk menekan angka kelahiran yang tidak direncanakan.

"Saya kira penting untuk disosialisasikan agar mereka sadar bahwa jarak kehamilan itu penting dan untuk mengatur jarak kehamilan harus pakai alat kontrasepsi," ujar Hasto Wardoyo saat dihubungi ANTARA melalui sambungan telepon pada Ahad 26 September 2022.

Hasto mengatakan saat ini terdapat 57 persen pasangan usia subur di Indonesia sudah menggunakan alat kontrasepsi dari target 62 persen. Menurutnya, angka ini sudah cukup baik apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.

Mensosialisasiskan kehamilan yang terencana sangat penting untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, kualitas hidup bayi dan menghindari kondisi gagal tumbuh atau yang dikenal dengan stunting.

"Kita harus terus memberi pemahaman tentang bahaya kehamilan yang tidak direncanakan, jarak terlalu dekat, itu yang terus disosialisasikan. Kalau punya anak terlalu dekat, stuntingnya tinggi, kalau anak stunting dia akan pendek, tidak cerdas, sakit-sakitan dan tidak punya daya saing," kata Hasto.

Advertising
Advertising

BKKBN berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, TNI, Polri serta pihak swasta untuk terus mengkampanyekan kesadaran menggunakan alat kontrasepsi guna merencanakan kehamilan.

Pada Hari Kontrasepsi Sedunia 2022, BKKBN juga melakukan kolaborasi pelayanan KB terpadu nusantara guna meningkatkan kesertaan ber-KB dan percepatan penurunan stunting bersama beberapa mitra kerja.

Lebih lanjut, Hasto juga mengatakan bahwa kegunaan alat kontrasepsi adalah untuk menekan ledakan penduduk. Misalnya, pada 100 pasangan usia subur yakni 20-35 tahun tidak memakai alat kontrasepsi, maka 80 persennya dapat dipastikan akan menjalani kehamilan.

“Kalau 80 (persen)-nya hamil bisa berbahaya, dampaknya ledakan penduduk per tahun bisa berapa,” katanya.

Saat ini angka kelahiran yang tinggi berada di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat serta Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun sebaliknya, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, Bali dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta justru mengalami penurunan.

"Kalau daerah yang fertility rate-nya masih tinggi kita harus kerja keras untuk menurunkan itu. Tapi kalau yang fertility rate-nya dengan kondisi sebaliknya, kita harus menjaga agar satu perempuan melahirkan satu anak perempuan agar tidak zero growth dan minus growth," ujar Hasto.

Baca: Kebanyakan Penduduk, Pemerintah di India Beri Hadiah Alat Kontrasepsi untuk Pengantin Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

41 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

44 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

7 Februari 2024

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.

Baca Selengkapnya

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

28 Januari 2024

Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024

Baca Selengkapnya

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

16 Desember 2023

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

15 Desember 2023

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.

Baca Selengkapnya

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

8 Desember 2023

BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.

Baca Selengkapnya

Perlu Perhatian, Sederet Jenis Penyakit yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan

8 November 2023

Perlu Perhatian, Sederet Jenis Penyakit yang Tidak Dicover BPJS Kesehatan

Sejak diluncurkan pada 2014, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan perawatan medis bagi anggotanya. Berikut penyakit yang tidak dicover.

Baca Selengkapnya

Momen Pratikno, Basuki, dan Hasto Tampil Saat Wisuda Anak di UGM, Bahas Apa?

27 Oktober 2023

Momen Pratikno, Basuki, dan Hasto Tampil Saat Wisuda Anak di UGM, Bahas Apa?

Tiga orang perwakilan orang tua wisudawan Universitas Gadjah Mada atau UGM tampil satu panggung dalam acara pelepasan dan ramah tamah wisudawan.

Baca Selengkapnya