Batuk Berkepanjangan, Hati-hati Gejala Long COVID-19

Reporter

Antara

Senin, 26 September 2022 20:39 WIB

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan yang juga Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan batuk kronik berkepanjangan hingga beberapa bulan dapat mengindikasikan penyintas mengalami long COVID-19.

"Batuk kronik sampai beberapa bulan dapat saja terjadi pada sebagian pasien long COVID-19 atau COVID-19 berkepanjangan," kata Tjandra.

Menurut Guru Besar Paru Universitas Indonesia itu, batuk pada dasarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh yang menunjukkan ada gangguan di paru dan saluran napas.

"Salah kalau ada yang menyebut batuk biasa. Semua batuk itu luar biasa. Orang yang sepenuhnya sehat tidak batuk," jelasnya.

Menurutnya, keluhan batuk, apalagi kronik, menunjukkan ada masalah kesehatan di paru dan saluran pernapasan yang perlu segera diketahui penyebabnya dan ditangani dengan baik agar tidak jadi masalah berkepanjangan. Tjandra menjelaskan batuk kronik adalah batuk yang terjadi lebih dari delapan pekan, batuk akut kalau terjadi sampai tiga pekan. Sementara batuk yang dialami antara 3-8 pekan disebut batuk sub-akut.

Advertising
Advertising

"Jadi, penyebutan batuk akut atau kronik adalah sesuai dengan lamanya keluhan atau gejala, bukan karena berat ringannya gejala," ujarnya.

Hindari faktor risiko
Ia mengatakan sebagian besar batuk kronik dapat ditangani dengan menghindari faktor risiko seperti berhenti merokok, menghindari polusi udara dan alergi tertentu.

"Kalau memang dengan menghindari faktor risiko batuk kronik masih saja terjadi, maka perlu ditangani sesuai penyakitnya, bisa asma bronkial atau penyakit yang berhubungan, penyakit paru obstruktif kronik, infeksi virus atau bakteri, penyakit paru interstitial, sampai ke kemungkinan kanker paru," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, melaporkan sekitar 33 persen pasien COVID-19 di Indonesia mengalami long COVID-19. Gejalanya masih muncul meski pasien sudah dinyatakan sembuh.

"Long COVID-19 itu sebenarnya istilah klinis bagi seseorang yang sindromik dan pasien sudah tidak positif lagi, PCR negatif. Di Indonesia, ada datanya sekitar 33 persen long COVID-19 dan itu gangguan di saluran pernapasan paling utama," katanya.

Selain di saluran pernapasan, long COVID-19 juga bisa terjadi pada saluran cerna. Kondisi itu umumnya terjadi setelah infeksi COVID-19 selesai dan akan menetap dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Ini berkelanjutan. Pasien selesai COVID-19 atau selesai dirawat tidak lantas hilang gejalanya. Long COVID-19 akan ada dalam waktu yang cukup lama, sekitar tiga hingga enam bulan," paparnya.

Baca juga: Penelitian Sebut 1 dari 8 Penyintas Alami Long Covid

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

6 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya