Perbedaan Gangguan Makan Anoreksia dan Bulimia, Begini Gejala dan Perilakunya

Senin, 3 Oktober 2022 06:06 WIB

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali gangguan makan anoreksia dan bulimia disama artikan. Padahal kedua gangguan makan tersebut memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, meskipun dampak yang dirasakan hampir mirip.

Berdasarkan data studi berjudul Prevalence of eating disorders over the 2000–2018 period: a systematic literature review yang terbit pada 2019, menyebutkan bahwa sekitar 8 dari 100 wanita dan 2 dari 100 pria mengalami gangguan makan selama hidup mereka.

Melansir Medical News Today, gangguan makan akan memengaruhi kondisi psikologis seseorang yang melibatkan hubungan antara citra tubuh dan makanan. Dalam kasus yang lebih buruk, mereka berpotensi untuk mengalami gejala mental dan fisik secara perlahan.

Adapun bebreapa jenis gangguan makan yang umumnya terjadi di setiap kalangan masyarakat, yaitu anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, yang biasanya disebut sebagai anoreksia dan bulimia. Untuk mengetahui perbedaannya, berikut penjelasan lengkap di bawah ini.

Anoreksia Nervosa

Advertising
Advertising

Dilansir dari breathelifehealingcenters.com, anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang melemahkan kondisi seseorang. Penderita gangguan ini selanjutnya akan membuat mereka terobsesi untuk terlihat memiliki tubuh ideal sampai pada titik yang akan memburuk.

Terkadang justru berat badannya akan semakin rendah pada kondisi yang tidak normal. Salah satu faktornya disebabkan karena ketakutan atau kekhawatiran mereka terhadap kenaikan berat badan. Alasan lainnya ialah karena mereka memiliki persepsi yang tidak benar mengenai tubuh mereka atau bagaimana penampilan mereka didepan orang lain.

Gejala Anoreksia

Disebutkan dalam situs kesehatan Healthline, terdapat banyak gejala yang menandakan seseorang menderita anoreksia. Berikut beberapa gejalanya:

  • Pola makannya tidak teratur dan mangonsumsi hanya sedikit makanan
  • Menghindari makanan yang kaya akan kalori atau melewatkan makan sama sekali
  • Tidak jujur tentang apa yang mereka makan dan berat badan mereka
  • Minum obat agar mereka tidak merasakan atau mengurangi rasa lapar
  • Sering mengecek berat badan diri sendiri secara intensif
  • Mengenakan pakaian longgar agar tidak terlihat kurus
  • Memiliki ritual seputar makan
  • Berolahraga berlebihan, yang dapat menyebabkan pingsan
  • Melihat diri mereka kelebihan berat badan bahkan ketika mereka kekurangan berat badan

Efek Anoreksia

Dengan gejala tersebut, seorang penderita anoreksia akan kekurangan asupan makan. Bahkan mereka bisa kelaparan dan kekurangan gizi. Adapun dampak buruk yang dihasilkan ketika menderita anoreksia, sebagai berikut:

  • Penurunan berat badan yang parah
  • Insomnia
  • Dehidrasi
  • Sembelit
  • Kelemahan dan kelelahan
  • Pusing dan pingsan
  • Rambut menipis dan patah
  • Semburat kebiruan pada jari
  • Kulit kering dan kekuningan
  • Ketidakmampuan untuk mentolerir dingin
  • Amenore, atau tidak adanya menstruasi
  • Bulu halus di tubuh, lengan, dan wajah
  • Aritmia, atau detak jantung tidak teratur

Bulimia Nervosa

Dilansir dari National Institute of Mental Health, bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang cenderung akan memuntahkan kembali makanan setelah makan dalam jumlah banyak di satu waktu singkat. Biasanya perilaku ini sering disebut dengan binge eating.

Lalu penderita juga umumnya akan menggunakan cara yang tidak sehat dan disarankan untuk membuang semua kalori yang mereka telah konsumsi. Misalnya dengan menggunakan obat pencahar agar dapat memuntahkan makanan dengan lebih cepat.

Seperti halnya anoreksia, ada banyak gejala emosional, perilaku, dan fisik yang berbeda yang dapat menandakan bulimia. Berikut adalah beberapa gejala fisik bisa parah dan mengancam jiwa, simak dan amati:

  • Berat badan akan meningkat dan menurun dalam jumlah yang signfikan, biassanya antara 1 kg sampai 10 kg dalam seminggu.
  • Bibir akan terlihat pecah-pecah yang disebabkan karena dehidrasi
  • Mata memerah karena pembuluh darah pecah
  • Kapalan, luka, atau bekas luka pada buku-buku jari karena menyebabkan muntah
  • Sensitivitas mulut karena ada kikisan email gigi dan gusi yang surut
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Adapun perubahan perilaku tertentu sebelum gejala fisik di atas tersebut dirasakan. Berikut beberapa perilaku yang cenderung termasuk dalam episode bulimia:

  • Secara terus-menerus mengkhawatirkan berat badan atau penampilan
  • Merasakan makan dengan cara yang tidak nyaman
  • Pergi ke kamar mandi segera setelah makan
  • Melakukan olahraga secara berlebihan, terutama setelah mereka makan banyak dalam sekali duduk
  • Membatasi kalori atau menghindari makanan tertentu
  • Tidak mau makan di depan orang lain

Berbagai gejala tersbeut dalam suatu hal yang lebih parah berpotensi membuat efek buruk pada tubuh. Di antaranya meliputi masalah jantung yang berdebar-debar, kerusakan pada kerongkongan, masalah hormonal, sampai diabetes.

FATHUR RACHMAN

Baca: 5 Fakta Tentang Anoreksia Abai Masalah Kesehatan Demi Penurunan Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

18 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

1 hari lalu

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

Beberapa cara mandiri yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi insomnia yang sedang dialami.

Baca Selengkapnya

Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

1 hari lalu

Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi diabetes dibandingkan dengan perempuan

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

2 hari lalu

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur.

Baca Selengkapnya

Ruth Sahanaya Bagi Rahasia Kalahkan Insomnia

2 hari lalu

Ruth Sahanaya Bagi Rahasia Kalahkan Insomnia

Penyanyi Ruth Sahanaya membagi rahasianya mengatasi insomnia, yang dianggap sebagai kelemahannya.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

2 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

2 hari lalu

Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.

Baca Selengkapnya

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

3 hari lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

4 hari lalu

5 Alasan Kita Perlu Minum Air Kelapa

Pakar diet menjelaskan semua manfaat air kelapa yang penting bagi kesehatan. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya