Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka akibat Penumpukan Sel

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 6 Oktober 2022 10:39 WIB

Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar

TEMPO.CO, Jakarta - Sel mast adalah jenis sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan. Ketika mendeteksi kuman atau virus, sel mast akan memicu respons inflamasi dengan melepaskan zat kimia yang disebut histamin. Yang melindungi tubuh dari kuman dan virus. Sel mast juga terlibat dengan fungsi vital lainnya seperti untuk penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan pembentukan pembuluh darah baru.

Mengutip Cleveland Clinic, mastositosis merupakan suatu gangguan yang merujuk pada menumpuknya sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel mast di berbagai organ di dalam tubuh. Mastositosis sering disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut KIT. Dalam kebanyakan kasus, kelainan genetika ini tidak diwariskan. Mastositosis jarang terjadi, hanya mempengaruhi 1 dari 10.000 - 20.000 orang.

Salah satu tanda pertama mastositosis adalah adanya ruam pada kulit. Saat kulit teriritasi, ruam ini bisa berkembang menjadi gatal-gatal. Ini sering disebabkan oleh menggosok atau menggaruk ruam, tetapi sejumlah makanan dan obat-obatan juga dapat memicu hal ini.

Baca juga: Sel Kulit Mati dan Kotoran Menempel di Sisir Rambut Ini Cara Membersihkannya

Gejala mastositosis lainnya dapat termasuk:

  • Bercak coklat kemerahan pada kulit, atau benjolan yang terasa gatal.
  • Kulit melepuh, biasanya terjadi pada anak-anak.
  • Mual, sakit perut, diare dan muntah.
  • Sakit tulang.
  • Penurunan tekanan darah.
  • Pingsan.
Advertising
Advertising

Mengutip National Health Service, belum ada obat khusus untuk mastositosis. Pengobatan yang ada hanyalah untuk meredakan gejalanya. Pilihan pengobatan akan tergantung pada jenis mastositosis dan tingkat keparahan gejalanya.

Mastositosis ringan hingga sedang dapat diobati dengan krim steroid (kortikosteroid topikal) untuk waktu yang singkat. Krim steroid mengurangi jumlah sel mast yang dapat melepaskan histamin dan memicu pembengkakan pada kulit.

Antihistamin juga dapat digunakan untuk mengobati gejala mastositosis seperti kulit merah dan gatal. Antihistamin merupakan jenis obat yang menghalangi efek histamin dan sering digunakan untuk mengobati kondisi alergi.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Seberapa Sering Eksfoliasi Kulit Wajah Diperlukan?

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

13 hari lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

16 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

23 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

23 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

26 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

39 hari lalu

Pakar Kesehatan Jelaskan Kondisi Anemia Aplastik seperti yang Dialami Babe Cabita

Anemia aplastik, seperti yang dialami Babe Cabita, adalah kondisi orang mengalami kegagalan sumsum tulang belakang untuk mereproduksi tiga jenis sel.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

39 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

59 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

Mengenal Autophagy dan Mekanismenya: Pembersihan Sel Tubuh Secara Alami

14 Maret 2024

Mengenal Autophagy dan Mekanismenya: Pembersihan Sel Tubuh Secara Alami

Meski terdengar menyeramkan, namun prroses autophagy memang dibutuhkan oleh tubuh dan mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan sel.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

13 Maret 2024

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya