Justin Bieber Pernah Terapi Hiperbarik, Apa Saja Manfaat bagi Kesehatan?

Selasa, 11 Oktober 2022 08:08 WIB

Terapi Oksigen Hiperbarik di RS TNI AL dr. Mintohardjo, Jakarta. rsalmintohardjo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat Anda terluka, salah satu jaringan tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya. Terapi hiperbarik atau dikenal sebagai terapi oksigen hiperbarik dalam laman verywellhealh, meningkatkan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah, sehingga kadar oksigen ekstra tinggi akan membantu meningkatkan proses penyembuhan alami tubuh.

Selebritas Justin Bieber pernah mengunggah video di Instagram story tentang teknologi hiperbarik untuk kesehatan ini. Video yang diunggah pada 24 Maret 2019 di akun @justinbieber itu menunjukkan ia tidur di dalam tabung terapi hiperbarik portabel. “Tidur nyenyak di HBOT (terapi hiperbarik),” tulis suami Hailey Baldwin itu pada keterangan foto.

Baca: Ulang Tahun ke-25, Intip Perubahan Gaya Rambut Justin Bieber

Prosedur Terapi Hiperbarik

Amerika Serikat menggunakan terapi hiperbarik pada awal 1900-an, untuk mengobati penyakit dekompresi, bahaya scuba diving. Salah satu metode terapi ini, melibatkan pasien yang menerima perawatan pada dalam ruang berbentuk seperti tabung.

Beberapa tabung terbuat dari akrilik bening, yang membuat pasien dapat melihat ke luar ruangan. Transparansi ini menghilangkan potensi kecemasan yang dimiliki seseorang, karena merasa terjebak dalam tabung.

Advertising
Advertising

Selama terapi yang berlangsung hingga dua jam, pasien diinstruksikan untuk berbaring di ruang tertutup dan menghirup udara dalam tabung saat tekanan meningkat secara bertahap. Perawatan lainnya, termasuk ruang oksigen hiperbarik multiperson, di mana oksigen diberikan melalui masker atau tudung bening ringan yang ditempatkan di atas kepala.

Baca: Justin Bieber Jalani Terapi Oksigen Hiperbarik, Apa Itu?

Perawatan ditentukan tergantung pada kondisi terapi hiperbarik yang digunakan untuk mengobati, apabila kondisi seperti keracunan karbon monoksida, direkomendasikan pasien menjalani sekitar 20 hingga 40 sesi. Terapi ini merupakan cara untuk menaikkan volume penyerapan oksigen dengan meningkatkan tekanan atmosfer.

Tekanan dalam ruangan biasanya dua sampai tiga kali lebih besar dari tekanan udara luar, artinya pasien menghirup oksigen 100 persen. Terapi hiperbarik memungkinkan oksigen terlarut dalam darah, cairan tubuh, cairan serebrospinal, jaringan tulang, dan kelenjar getah bening, bahkan dapat mengalir ke area dimana sirkulasi darah terhambat.

Manfaat Terapi Hiperbarik

Melansir dari healthline, meningkatkan oksigen melalui terapi hiperbarik sekaligus menaikkan angiogenesis. Ini termasuk pertumbuhan pembuluh darah baru dari sistem vaskular yang ada.

Pembuluh darah baru mendukung pertumbuhan jaringan yang sehat, dengan memberikan nutrisi yang sangat dibutuhkan ke sel-sel yang kelaparan melalui darah kaya oksigen yang beredar ke seluruh tubuh. Terapi hiperbarik juga merangsang pertumbuhan kolagen, atau mendorong penyembuhan pada orang-orang yang kulitnya terganggu dan mendukung penyembuhan luka radiasi pada kulit.

Karena itu, terapi hiperbarik memberikan manfaat dalam mengobati infeksi yang membandel, penyembuhan luka, dan bahkan nyeri kronis. Hasil perawatan bergantung pada lokasi cedera atau infeksi, usia pasien, kondisi komorbiditas, dan waktu tepat kapan memulai perawatan.

BALQIS PRIMASARI I SDA

Baca juga: Sebelum Pasien Terapi Hiperbarik, Ini Prosedur di RSAL

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

2 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

16 hari lalu

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

17 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya