Kasus Stunting Masih Tinggi, Pentingnya Kolaborasi Nasional Dalam Upaya Pencegahan

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 12 Oktober 2022 19:56 WIB

Serangkaian acara Munas HOGSI 2022 digelar di Hotel Harris Solo, Senin-Rabu, 10-12 Oktober 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Kasus stunting di Indonesia terbilang tinggi. Upaya pencegahan stunting dan penanggulangan terhadap masalah gagal tumbuh pada anak itu harus dilaksanakan dengan kolaborasi secara nasional.

"Untuk kasus stunting di Indonesia cukup tinggi saat ini. Satu di antara tiga (anak), itu (mengalami) stunting," ujar Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia atau HOGSI, Soerjo Hadijono kepada awak media di sela-sela Musyawarah Nasional atau Munas HOGSI 2022 yang digelar di Hotel Harris Solo, Senin-Rabu, 10-12 Oktober 2022.

Soerjo menjelaskan, anak yang mengalami stunting tidak selalu kecil atau pendek, melainkan bisa juga bertubuh kurus, mengalami malnutrisi hingga gangguan tumbuh kembang anak. "Untuk kasus stunting ekstrim bisa saja anak itu pendek, kecil, termasuk pendek otaknya. Itu yang menjadi masalah terbesar," ucap Soerjo.

Soerjo menjelaskan, sejatinya penyebab stunting bukan hanya pada saat setelah anak atau bayi dilahirkan, melainkan pada masa kehamilan. Pencegahannya bahkan harus dilakukan sebelum ibu mulai mengandung.

Soerjo juga mengatakan para dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) alias dokter kandungan, memiliki peranan penting dalam pencegahan stunting di masa kehamilan. "Memang ada bidan, perawat, dokter umum, dan sebagainya, tapi (dokter) obgyn ini adalah pimpinannya, panglima perangnya yang harus melakukan upaya mencegah bayi yang dilahirkan nantinya mengalami stunting," ucap dia.

Advertising
Advertising

Namun tak cukup sampai di situ, Soerjo menuturkan upaya pencegahan stunting seharusnya dilakukan sejak sebelum ibu mengandung.

Menurutnya, dalam hal ini bukan hanya sektor kesehatan yang harus berperan, melainkan semua sektor seperti pemerintah, pendidikan, masyarakat, lingkungan kerja, bahkan sampai ke pembuat regulasi.

Pencegahan di antaranya dilakukan dengan edukasi kepada para ibu dan calon ibu, khususnya agar dapat mengubah pola pikir yang berkaitan dengan pola makan atau konsumsi yang tepat. Hal ini agar kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi bahkan sejak ia masih dalam kandungan.

Nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, lanjut dia, di antaranya protein. Untuk menunjang kesehatan, juga sangat disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah.

Menurut Soerjo, setiap profesi di semua sektor memiliki perannya masing-masing dalam upaya pencegahan stunting ini. Dia mencontohkan seorang guru yang dapat memberikan edukasi kepada para siswanya. Edukasi itu tentu disesuaikan jenjangnya. Misalnya untuk siswa SD, guru bisa mengedukasi seputar kebiasaan hidup sehat mulai dari makanan bergizi, menjaga kebersihan, cuci tangan, dan sebagainya. Lalu guru SMP, mengedukasi siswanya seputar kesehatan remaja dan seterusnya.

Bahkan hingga lurah dan camat, juga bisa mengedukasi warganya dalam rangka mencegah stunting di lingkungan mereka.

Termasuk bila ibu hamil adalah wanita bekerja, pemilik perusahaan berkewajiban memfasilitasi ibu hamil agar tetap dapat mengonsumsi makanan bergizi, misalnya pada jam makan siang. "Yang jelas semuanya harus bekerja, baik dari pemerintah, masyarakat, hingga swasta, termasuk pembuat regulasi, semua berkolaborasi, bekerja sama. Ibu hamil harus mendapat peluang, mendapatkan input yang benar tentang bagaimana memberikan makanan untuk bayi dalam kandungannya dengan baik," kata Soerjo.

Soerjo menambahkan dengan kolaborasi nasional ini diharapkan ke depan masalah stunting di Indonesia dapat segera ditanggulangi.

Adapun rangkaian Munas ke-14 HOGSI digelar sejak Sabtu, 8 Oktober 2022 yang diawali dengan workshop. "Serangkaian kegiatan Munas HOGSI ini dimulai dari 8-9 Oktober 2022 dengan diadakannya workshop. Adapun Munas dan simposium dilangsungkan selama tiga hari mulai Senin, 10 Oktober 2022," ujar Ketua Panitia Pelaksana Munas HOGSI 2022, Supriyadi Hari Respati.

Baca: Pentingnya Tambah Kebutuhan Gizi untuk Ibu Menyusui demi Cegah Stunting

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

SEPTHIA RYANTHIE

Berita terkait

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

7 jam lalu

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

Bank Mandiri berkolaborasi dengan Telkomsel menghadirkan promo diskon menarik hingga Rp290 ribu dan bonus kuota 20GB, untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke-29.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

7 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

2 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

6 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

6 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

7 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

7 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

7 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya